Persepsi mengolah sampah atau membuat kompos adalah berbau telah ditepis oleh Pak Anton Z.M yang beralamat di Komplek Ujungberung Indah Blok 29 No. 3 Bandung. Sebagai pensiunan dari pekerjaan di Bank BNI, Anton mengelola
Komposter Bio Phoskko bantuan lingkungan PT Perseroan Gas Negara ( PT. PGN Persero) masing-masing unit berkapasitas 0,2 m3 atau keseluruhan mampu kelola 1.5 m3 untuk sebanyak 7 unit.
Kegiatan penanganan sampah dengan menggunakan Komposter Bio Phoskko sudah berjalan selama 1 bulan dengan memanfaatkan sumber sampah warga atau tetangga terdekat di lingkungan blok 29 Komplek tersebut.
Jenis sampah di dominasi dari limbah pemotongan rumput dan tanaman halaman rumah warga dan sampah rumah tangga yang di kelola dari rumah sekitar saja. Volume sampah yang di proses menjadi kompos tidak kurang dari 1-2 m3/ 2 minggu. Kompos yang di hasilkan telah dirasakan sangat bermanfaat dan dipakai untuk memupuk tanaman pekarangan, pembenihan mahkota dewa dan buah jeruk.
Hasil lain yang di manfaatkan Pak Anton adalah cairan yang keluar dari komposter ( leachete ) yang dimanfaatkan sebagai pupuk cair organik dan saat ini sudah menghasilkan 6 botol jeriken ± 5 liter untuk digunakan sendiri sebagai pupuk tanaman pekarangan, namun tidak mustahil suatu saat bisa dikomersilkan atau dijual.
Cerita Pak Anton tentang penggunaan
komposter Bio Phoskko adalah meyakini kalau masalah sampah bisa diatasi di tingkat sumber penghasil sampah itu sendiri, yakni rumah dan lingkungan sekitar. Menurut Pak Anton, tingkat penyusutan sampah terjadi pada hari ke 5 dengan kondisi penyusutan sampai 60 % dan setiap ditambahkan bahan sampah baru selalu menyusut dengan cepat sehingga panen kompos paling banter setiap 2 minggu sekali saja.
Temuan pengalamannya juga membuktikan bahwa
paket teknologi Phoskko harus digunakan secara seutuhnya. Pak Anton menguji dari 7 unit Komposter, 1 unit diantaranya dijadikan pembanding dengan pengolahan sampah tidak menggunakan
mineral penggembur (bulking agent) dan
aktivator Green Phoskko. Dan hasilnya seperti dapat diduga sebelumnya, sampai 1 bulan belum terjadi pengomposan serta keluar bau.
Hal sama diungkapkan Bapak Eman di Margahayu Kel. Sekejati. dengan menggunakan activator Green Phoskko bantuan PT.PGN (Persero), mengelola sampah menjadi kompos dapat dilakukan di depan rumahnya yang asri. Pengolahan sampah tidak menimbulkan bau dan kotoran lainnya. Bahkan, Ketua RW 22 Kel. Sekejati menyimpan komposter diantara tempat jemuran pakaian. Dari pengalamannya, komposter Green Phoskko – yang digunakan mengolah sampah dengan mengikuti anjuran dari perusahaan produsen CVSK bahwa mengolah sampah, sama sekali tidak menimbulkan bau.
Jadi kenapa disebut sampah menimbukan bau ? “Sampah yang sering diributkan orang berbau tersebut adalah jika sampah dibiarkan dalam media tong sampah tanpa udara selama lebih 24 jam” ujar pakar mikrobiologi UNPAD, Dr Tualar Simarmata.
Jadi percayalah, mengelola sampah dengan tatacara yang benar, cukup aerasi dan diberi mineral penggembur serta aktivator mikroba Green Phoskko, dijamin tidak menimbulkan bau lho ?
wah hebat, saya sangat tertarik dengan pengolahan sampah dan dari dulu selalu bertanya untuk bisa ke arah situ….numpang tanya..apakah ada alternatif mengolah sampah selain merubahnya menjadi kompos?
Ya banyak alternatif teknik selain hanya dibuat kompos diantaranya dekomposisi digabungkan dengan menjadikan energi listrik, bio gas-gas metan jadi bahan bakar.
Sementara itu, sampah an-organik seperti plastik dan logam di daur ulang menjadi barang kerajinan dan bahan baku plastik lagi. Banyak perusahaan kok yang terima plastik bekas- logam bekas, dll. Jadi pada dasarnya bisa dilakukan kampanye stop sampah rumah dan lingkungan ke TPS, maka TPA tinggal diperuntukan bagi sampah klinis-B3-sampah un-degradable lainnya. Bukankah jika TPA guna bahan tersebut tidak akan bau……ngak akan masalah dengan pengangkutan dan penolakan warga serta……usia pakainya jadi panjaaaaaaaaaang.
Salam.
Posko_hijau
Menarik!..saya biasanya hanya menumpuk sisa makanan/sayuran/buah dlm satu wadah yang saya campur dg tanah dan saya diamkan(sesekali diaduk), tapi efeknya memang menimbulkan bau sekaligus mengundang tikus me-ngorek2 dimalam hari.tapi kalau sudah ngga muat ditampung akhirnya saya kubur dalam tanah.
Pertanyaan:
1.Apakah sisa2 makanan/sayur/buah yg dikubur dlm tanah dapat menyuburkan tanah disekitarnya?
2.Benarkah cara mengurangi sampah di bak penampungan dengan jalan menguburnya dlm tanah?apakah tidak merusak kualitas air disekitarnya?
3.Bagaimana cara saya mendapatkan alat pembuat pupuk kompos seperti yang dijelaskan di situs ini? (saya tinggal di tangerang:berapa harganya dan dimana belinya?).Tks.
ramdani
Medang Lestari
Tangerang
Mas Ramdani,
Menimbun sampah di tanah tdk otomatis jadi kompos karena perlu lama dan resikonya ada keluaran lindi ( polutan) yang bs cemari air tanah……..terbaik jk dibuat kompos di permukaan, setelah jd kompos dibenamkan ke sekitar tanaman.
Info teknik dan katalog alat bisa dilihat di http://www.kencanaonline.com
Bau yang timbul dari proses komposting kemungkinan terjadinya kondisi an aerob, kekurangan oksigen kedlm material sehingga bakteri pathogenik yg justru bekerja menghailkan H2S, CH4, dll. Perbaiki atau pilih alat dekomposisi atau komposter yg benar, pastikan kandungan air dlm adonan dan pastikan bakteri aktivator yg memiliki populasi tinggi agar mampu mengalahkan bakeri pathogenic tsb
saya mau tanya pak…
sekarang ini saya juga memproses sampah-sampah sisa makanan dan sayur-sayuran menjadi pupuk organik dg menggunakan tong plastik.
saya sdh 2 bulan ini menjalankannya, dan pada kenyataanya cairan yang dihasilkan dari pembusukan sampah baunya sangat menyengat sekali, akan tetapi kalau ampas (hasil dari pembusukan sampah yang sudah kering) tidak bau,
yang ingin saya tanyakan:
1. Bagaimana caranya cairan sampah tersebut tidak bau? haruskah ditambahi dengan bahan2 yang lain???
2. apakah kandungan bakteri yang terkandung didalam cairan ataupun pupuk keringnya tersebut?
trima kasih pak, atas jawabannya….
Apakah sebaiknya menggunakan komposter aerob atau anaerob untuk menghindari bau yg menyengat dan ulat2 belatung pada komposter. Trimakasih sebelumnya.
Most people recognize these variants as only the American and European versions of roulette.
Although there was a decrease from 2007
to 2008, it was simply a small decrease and experts think that the casinos
might have had a boost had there not been the potential of additional hurricanes making landfall inside area.
The evaluation will help the professional to discover how bad
the person's behavior has gotten, what went
down inside the past to trigger this type of action and just
how they could profit the person to view from the undeniable fact that there are more ways to handle issues instead of to adapt destructive behavior patterns.
I really love your site.. Very nice colors & theme.
Did you make this web site yourself? Please reply back as I'm
wanting to create my very own website and want to learn where you
got this from or what the theme is named. Appreciate it!
We're a group of volunteers and starting a new scheme in our community.
Your website offered us with valuable info to work on. You've done a
formidable job and our entire community will be grateful to you.
If you don't have to pay first place players, just second or third place you can help to conserve money that way.
The late twentieth century is herald with an age where multifunctional electronics can fit
into one's pocket. There are a serious few gaming opportunities in the web that you can take advantage of.
Every weekend i used to visit this web site, for the reason that i want enjoyment, as this this web page conations actually fastidious funny
data too.
Thanks for sharing your thoughts on Angka Jitu SG. Regards
I am sure this paragraph has touched all the internet people, its really
really nice paragraph on building up new blog.