Guna menaikan produktivitas dan kualitas energi biogas sebagai material yang dihasilkan dari fermentasi biomassa dan sampah, secara lebih luas dan memberikan keuntungan ekonomi, dalam katalog katagori Perlengkapan Biogas ini disajikan alat perlengkapan pendukung pilihan (optional) bagi berkembangnya pembangkitan biometan hasil pemurnian biogas. Dengan kualitas biometan, biogas menjadi lebih produktif, lebih berkualitas serta berkelanjutan. |
Dalam katagori produk Digester dan Reaktor Biogas ini ditawarkan teknologi fermentasi bagi pembangkitan metana (CH4) dalam sistim terkendali yakni instalasi reaktor atau digester biogas (BD). Instalasi digester dapat dipilih berdasar kapasitas 1000 L, 3000 L, 5000 L, 7000 L, 9000 L serta kelipatannya dalam bentuk instalasi shelter 3-3000, Shelter Biogas 3-5000, 3-7000 L atau Shelter Biogas 9-9000 L..
Output biogas harian tipe BD diatas berturut-turut 3 m3, 6 m3, 9 m3, 12 m3 serta kelipatannya 18 m3, 27 m3, dan 36 m3. Tiap instalasi Biogas Digester (BD) sudah termasuk perlengkapan instalasi ( manometer, slang, valve, pipa PVC, mini kompresor), lampu petromax biogas dan kompor. Kesetaraan energi biogas murni ( biomethan) tiap 1 M3 setara dengan 0.46 kg LPG = 0.62 liter minyak tanah = 0.80 liter bensin = 3.50 kg kayu bakar.
Biogas akan dihasilkan dari proses fermentasi dengan prasyarat material ( ukuran halus, C/N rasio= 25 sd 30) dari semua jenis bahan biomassa ( gulma air, gulma kebun, limbah dan kotoran ternak maupun sampah). Gas yang dihasilkan, methana (CH4), dapat digunakan sebagai sumber energi panas atau digunakan menyalakan kompor, lampu penerangan ( petromax) dan burner.
Guna menaikan produktivitas dan kualitas energi biogas – hasil fermentasi biomassa dan sampah, secara lebih luas dan memberikan keuntungan ekonomi, dalam katagori Perlengkapan Biogas ini disajikan alat perlengkapan pendukung ( pilihan/ optional) bagi berkembangnya pembangkitan biogas secara lebih produktif, lebih berkualitas serta berkelanjutan.
Sebagaimana diketahui, produktivitas gas, selain ditentukan waktu retensi fermentasi, juga sangat ditentukan oleh lingkungan mikro untuk berkembangnya bakteri methan yang sekaligus dapat menjamin bekerja secara terus menerus. Memastikan rasio kadar kering ( dry matter) terhadap air, ukuran, C/N ratio serta temperatur dan PH reaktor.
Dengan tersedianya pompa cerna ( grinder pumps) akan memastikan material biomassa berukuran halus ( menyerupai kotoran ternak). Demikian pula peranan pompa lumpur ( submesrsible pumps), dalam reaktor, seperti peranan mixer, akan memastikan peningkatan suhu mencapai tingkat optimum minimal 35 derajat Celcius, serta secara jangka panjang terhindarkannya pengendapan material dalam digester. Sementara penggunaan mini kompresor pada perlengkapan instalasi, akan memastikan tekanan biogas untuk dialirkan ke lokasi jauh dan memberikan tekanan pada aplikasi kompor maupun lampu petromax biogas.
Dengan pemanfaatan peralatan dan bakteri aktivator methan diatas, perolehan biogas bukan saja seperti saat ini secara tradisional dan difahami dari sumber kotoran ternak (sapi) namun, lebih luas lagi, dari proses fermentasi segala jenis biomassa ( gulma air, gulma kebun, kotoran ternak dan sampah jenis organik maupun feces tinja dari MCK komunal).
Dengan alat teknologi, pembangkitan biogas dari fermentasi dalam reaktor digester akan membangkitkan energi pada produktivitas tinggi dan berkualitas, biaya yang lebih bersaing, dengan bahan baku bisa menggunakan biomassa yang tersedia di hampir semua lokasi serta, ramah lingkungan.
Pengalaman kami, sebagai referensi data sd 30 Desember 2012, dapat dilihat di 33 Lokasi Biogas Dibangun PT Cipta Visi Sinar Kencana (*)
“Unique- Healthy & Easy”