PDL 1.2 KWH, Tanpa LPG dan Akses PLN, Cukupkan Energi Masak dan Listrik Rumah

Penyimpan daya listrik PDL 1.2 KWH akan sangat membantu rumah tangga di luar jalur koneksi listrik PLN dan kesulitan bahan bakar Elpiji (LPG), daerah terpencil, kegiatan di hutan dan lepas pantai (offshore) maupun kebutuhan perjalanan ( camping) serta kondisi darurat bencana alam untuk tetap mendapat energi menjalankan alat memasak, listrik dan penerangan. 
Rangkaian seri penyimpan daya listrik PDL 1.2 KWH terdiri antara lain (1) Power Inverter 1.2 kw/ 220vac/ 50hz, (2) Battery Bank Input 12 vdc berupa 1 buah Battery 100 ah 12 vdc kapasitas menyimpan daya 1.2 KWH, (3) Kompor Induksi satu tungku, (4) Kabel, steker, fiting, stop kontak dan Lampu LED 3 Watt sebanyak 5 set.
Dengan mendapat alat kelengkapan PDL 1.2 KWH berkemampuan menyimpan energi bagi kegiatan memasak dengan kompor induksi selama 1 jam (terus menerus) atau kebutuhan energi masak satu keluarga 1 hari ( setara 0,3 kg LPG) berikut penerangan rumah dan peralatan elektronik (TV, radio, komputer laptop). Daya listrik dapat diisi ulang (refill) dengan dicatu (charger) ke generator dengan bahan bakar biogas dalam rangkaian pembangkit listrik tenaga biomassa, dicatu dari genset bahan bakar metan ( landfill gas TPA), genset bahan bakar batubara CBM (coal bed methane), genset BBM (solar), maupun listrik PLN.
PDL 1.2 KWH efektif dan sangat praktis membantu pengelola tempat pembuangan akhir (TPA) Sampah mendistribusi energi hasil pembangkitan listrik dari penambangan gas methane (landfill gas) maupun listrik hasil konversi musnah sampah TPA, TPS 3R, Depo Sampah dalam Gasifier GS 1500 kepada penduduk. PDL 1.2 KWH juga membantu perusahaan korporasi pemilik pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM) dari genset biogas hasil olah limbah industri pertanian perkebunan dan peternakan (pome kelapa sawit, limbah sagu, kotoran peternakan sapi, babi dan ayam, limbah tahu dan industri perkebunan maupun industri pengolahan hasil pertanian) dan menyalurkan listrik hasil genset ( biogas) kepada karyawan di site dan kebun terpencil maupun program sosial ( Corporate Social Responsibility CSR), membantu proyek pemerintah dan korporasi membagi energi listrik hasil pembangkitan dari keberadaan biomassa (eceng gondok) danau dan sungai, ganggang coklat pantai di wilayah terpencil (kepulauan, danau, rawa) kepada warga sekitar guna memenuhi kegiatan memasak dan penerangan. Setiap pengelola pembangkit listrik, melakukan pendistribusian energi dengan pengisi batterai/Accu charger battery.
Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM) adalah fermentasi aneka bahan biomassa yang telah memenuhi syarat ( ukuran halus, C/N ratio ~ 30, PH 6,5- 7,5, memiliki perbandingan tertentu kadar kering terhadap air ) dalam digester atas segala jenis biomassa ( dhi limbah pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, gulma air eceng gondok dan ganggang maupun sampah organik) akan menghasilkan biogas. Pada dasarnya, tiap 1 ton biomassa akan hasilkan 40 m3 biometan, dengan kapasitas membangkitkan besaran daya listrik setara dengan minimal 80 KWH. Daya 80 KWH dapat memberi energi (memasak, penerangan) melalui PDL 1.2 KWH kepada 60 rumah tangga setiap hari. Ketersediaan bahan baku ( biomassa, sampah, kotoran ternak) menentukan besaran ukuran digester dan generator.
Pembagian energi dengan PDL 1.2 KWH sangat efektif efisien membantu sponsor proyek (pembangkit energi terbarukan) karena tanpa memerlukan infrastruktur pembangunan jaringan tegangan rendah maupun menengah ( TR/TM) yang mahal serta tanpa memerlukan jaringan pipa pembagi gas maupun biogas, dapat segera dirasakan hasilnya.  Warga sasaran (target group) dapat memasak secara bersih dan praktis dalam kompor induksi disamping, dapat menggunakan penerangan serta menjalankan perangkat elektronik lainnya (TV, radio, komputer). Pengisian accu battery dilakukan dengan mobilisasi ringan menggunakan motor roda dua oleh setiap pemilik PDL 1.2 KWH mendatangi stasiun pengisian daya maupun pihak sponsor proyek mendistribusi dan mengambil accu battery dengan motor roda tiga
Kelebihan PDL 1.2 KWH membantu keluarga memasak akan sangat mudah , praktis, efisien dan mudah di bawa kemana-mana. Dengan perangkat termasuk kompor Induksi (Induction Cooker), menggunakan teknologi pemanasan elektromagnetik, akan memiliki keuntungan kepada pengguna :
1. selama pemakaian, permukaan tidak sepanas kompor biasa, sehingga mengurangi resiko luka bakar tidak sengaja
2. permukaan cocok untuk segala alat masak, disarankan teflon dan panci rantang (tidak terlalu tebal, tapi tidak terlalu tipis)
3. mudah dipindahkan kemana-mana.
4. tidak ada resiko meledak atau kebakaran karena kebocoran gas elpiji (LPG), dikarenakan menggunakan sistem induksi untuk menghasilkan panas, sehingga pemakaian kompor induksi jauh lebih aman ketimbang kompor gas.
Pada kondisi tersedia akses PLN, PDL 1.2 KWH tetap bermanfaat sebagai UPS ( Uninterruptible Power Supply) menyediakan daya saat PLN mati serta melipatggandakan keberadaan daya listrik dibanding terpasang. Bagi pelanggan rumah tangga R1 ( 450 Watt dan 900 Watt), misalnya, dapat menikmati daya listrik hingga 2,1 KW ( sehingga bisa memasak menggunakan kompor induksi 900 watt).
Disamping manfaat memperbesar daya terpasang, keuntungan dengan PDL 1.2 KWH adalah selisih biaya masak. Energi masak 1 jam menghabiskan 0,3 kg LPG~ Rp 3.000 direduksi oleh biaya PDL 1.2 KWH sebesar 1 KWH~ hanya Rp 1.200 atau menghemat Rp 1.800/ jam memasak. Penyebaran PDL 1.2 KWH di masyarakat dapat mengalihkan konsumsi dan mengurangi LPG (bersubsidi), mengurangi konsumsi BBM pada genset pembangkit listrik ( solar) di daerah terpencil, pulau dan kepulauan. Dan, beralihnya masak dari LPG ke PDL 1.2 KWH, bebas dari percikan api hingga aman ditempatkan di area dengan zat mudah terbakar (flamable) serta tanpa emisi gas buang atau, sangat ramah lingkungan. Dengan PDL 1.2 KWH, sekalipun tanpa LPG dan akses PLN,  bisa cukupkan energi masak dan listrik rumah (*)

One thought on “PDL 1.2 KWH, Tanpa LPG dan Akses PLN, Cukupkan Energi Masak dan Listrik Rumah

Comments are closed.