Trip Organik Kerja Bareng MarkNet dan RCTI

Hari Sabtu 12 Mei 2007 itu ada kondisi berbeda dalam Trip Organik di Bandung Selatan. Agenda Trip Organik Posko Hijau – yang diorganisir MarkNet, sebagai suatu agenda bulanan atau berdasar order permintaan para pelanggan dan Tours & Travel mitra, dengan isi dan bentuk kegiatan biasanya antara lain mengenalkan pembuatan pupuk organik (kompos), mengenalkan pertanian dan produk organik, khusus di hari sabtu itu, sekaligus juga pengambilan gambar bagi kepentingan program “Unik” RCTI. Acara Unik ini biasa ditayangkan RCTI setiap sabtu pkl 15.00.

Trip Organik, kok unik ? Konon kata Dhika Shakiya, reporter program Unik RCTI tersebut- yang siang itu tampil sportif mengenakan celpan jeans dan kaos hijau tosqa dan putih- dan sebenarnya ia unik juga ( sssst……….jangan bilang2 kalau rahasianya cantik adalah berkat makan belut pembuat kulit licin…….heheehhe maaf mbak ) karena suatu objek itu dianggap belum ada duanya atau hanya di Indonesia (HDI)….Gitu lho, barangkali benar Trip Organik memang unik…………….
Minat RCTI atas event Trip – yang sudah berlangsung ke 5 kalinya dikemas MarkNet, sejak Februari 2007 ini, juga selalu didukung oleh KencanaOnline.com sebagai produsen Kencana Articles. Sebagaimana dimaklumi, perusahaan dengan bendera PT Cipta Visi Sinar Kencana (CVSK) inilah -yang pertama kali dan seringkali mengetengahkan aneka produknya yang “unik, menyehatkan dan ramah lingkungan” dengan moto “unique, Healthy & Eco Friendly”. Produk Kencana ini diantaranya dapat kita lihat lewat web Online shopping www.kencanaonline.com serta secara offline melalui gerai atau outlet dan agen yang tersebar di Bandung dan beberapa kota Indonesia serta di Malaysia, Brunei dan Singapura.
Bergegaslah di pagi hari sabtu itu, Ir Sonson Garsoni- mewakili sponsor kegiatan Trip, menuju lokasi-lokasi Trip dan kali ini, untuk ke 3 kalinya, ia bertindak sebagai pemandu acara. Dengan ceria dan bersemangat – sebagaimana biasanya jika berbicara organik dan pertanian, ia mengajak diskusi para peserta sepanjang perjalanan dari kota Bandung menuju Ciparay di Kabupaten Bandung dengan waktu tempuh sekitar 45 menit tersebut. Dalam diskusi itu pun tersimpulkan, konon, kalau membuat kompos ibarat proses pencernaan dalam perut hewan (ruminansia) atau manusia. Jadi kedepan, akan diciptakan proses pembuatan kompos 1 hari- dibanding sekarang dengan komposter Biophoskko perlu 5 ( lima) hari, karena toch semua bahan makanan ( organik) – yang masuk perut itu akan keluar jadi kompos hanya bilangan jam atau maksimal 1 ( satu) hari saja. Dalam perut itulah terjadi dekomposisi sempurna atas bahan organik karena ukuran lembut setelah dikunyah, PH netral 7, kelembaban 60 %, suhu mesofilik dan keberadaan mikroba pro-biotik bekerja. Lho kalau lebih dari 1 hari itu, dekomposisi gagal, ya sembelit namanya Bro…………………..
Peserta Trip kali ini, khsusus berkaitan dengan event gathering Kencana Articles Community ( Friendster group), memang hanya sebatas 2 ( dua) kendaraan minibus saja dibanding biasanya minimal ada 1 micro bus. Rupanya para marketer CVSK memanfaatkan juga group Friendster anak remaja sebagai ajang Networking making….. nih yeeee. Nampak ada pak Dikdik dari PT Perhutani Unit Jawa Barat, kemudian dari kalangan member Friendster Kencana Articles Community seperti Wulan Rahmatika, S Bio – yang juga alumni jurusan Biologi ITB dan kini berprofesi sebagai QC di Garuda Food, ada Bay Krisna, Carla Dynawati, Rissa Ayu, dll dan tentu saja crew RCTI serta crew kencanaOnline.com.

Disatu kesempatan pembicaraan, bergeserlah dari isyu organik- yang memang jadi topik rutin di setiap kesempatan Trip Organik, ke isyu “unik”. Defisininya, ya seperti kata Dhika, bukan “biasanya ada” atau dianggap “hal baru”. Pak Didik cerita jika di Perhutani Jawa Barat saja ada sekitar 1600 Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH)- yang kini sedang memproduksi antara lain teh murbei, jeruk nipis peras ( Jenipers), kopi organik dan kopi luwak. Kopi luwak adalah kopi dengan fermentasi didalam perut hewan musang. Dan konon masih banyak lagi aneka produk unik. Nah mulai seru jika membayangkan daun murbei – bahan teh seduhan itu sebenarnya daun sisa makanan ulat pembuat benang sutera tersebut. Wah iiiiijjjy? bener apa tidak tuh ? Guna membuktikan itu, tercetuslah kalau suatu saat Dhika RCTI akan kembali meliput proses budidaya tanaman murbei hingga menjadi bahan seduhan, yakni teh murbei dengan banyak khasiat bagi kesehatan. Tunggu aja gitu ?

Menariknya acara kali ini ( eh …barangkali aja), terlihat dari antusiasme warga sekitar, dan mungkin karena cantiknya sang reporter Dhika Shakiya ( yang jadi lagu sering ditayangkan RCTI, zakiya2……, sorry mbak ..) membuat warga kampung Ciheulang Ciparay – yakni tempat pengambilan gambar aneka tanaman organik – terlihat banyak menonton. Demikian juga ketika peserta berfoto dan atau dalam adegan pengambilan gambar. Maklum di kampung tea deyyy deh…………….Dan saking berjubelnya mo pada lihat, bagi yang gak kebagian tempat, sampai-sampai ada yang naik dan bertenggerlah diatas pohon. Itu tuh……….tidak lain sang ayam jago milik H Kurnia- pemilik kebun dan lingkungan rumah asri di bilangan Ciheulang Ciparay- yang diambil gambarnya oleh RCTI hari sabtu yang cerah tersebut.. Unik juga sang ayam jago tuh ya, kok dia tahu2nya ini program unik…………dasar ayam unik+++++++++++)