Bagi kepentingan meraih prospek usaha kecil diatas, ditawarkan pelatihan ” Bisnis Pengelolaan Sampah” menjadi kompos dan organik cair menggunakan teknologi Biophoskko dengan materi :
1. Pengetahuan sampah organik, anorganik, B3 serta teknik pemilahannya dan Undang Undang No 18/ 2008 tentang Pengelolaan Sampah,
2. Prinsip dekomposisi, fermentasi sampah organik dan alat teknologi percepatan prosesingnya,
3. Praktek mengelola sampah organik, pengemasan serta pengelolaan pemasaran kompos dan pupuk organik cair,
Para Pemateri acara ini antara lain :
1, Ir Sonson Garsoni ( Praktisi Bisnis Komposter dan pemasaran)
2.Ir. Rika Listikawati ( Praktisi pembuatan kompos)
Pelatihan akan sangat bermanfaat bagi :
1. Peminat usaha skala kecil (UKM), LSM, koperasi, lembaga dan peminat bidang pertanian, pupuk dan lingkungan hidup,
2. Konsultan, Event organizer dan pejabat terkait pelaksanaan “Corporate Social Responsibility/ CSR” serta PKBL
3. Pengelola kebersihan kota dan developer ( perumahan, apartemen), kebersihan hotel, restoran dan mall
4. Peminat dan penggiat pengelolaan kebersihan kota dan lingkungan hidup
Acara dilaksanakan untuk 16 orang per angkatan. Sebagaimana pelatihan angkatan I, II, III, IV, V maka angkatan VI ( 6 Februari 2010) adalah 16 orang pertama yang melakukan registrasi dan menyelesaikan administrasi.
Peserta dikenakan penggantian biaya ( makan siang, minuman, 2 x snack dan kit materi pelatihan serta VCD peliputan ) Rp 100.000,- ditransfer sebelum acara ke :
1. BCA Asia Afrika Bandung, No. 2791189120, an Budi Permana, SE
2. Bank Mandiri Asia Afrika Bandung, No. 1300004936327 an Budi Permana, SE
Konfirmasikan pendaftaran dan kontribusi kepesertaan ke:
Ratih Herdianti,
Telpon: +62-22-4262253,
Faks: +62-22-4214084,
Jl. Pungkur 115 B Bandung
Bandung West Java 40251
SMS : +62-81320666886
Demikian semoga informasi ini bermanfaat
Salam Hijau,
bisa digunakan di kebun2 untuk kepentingan pertanian organik nih………
Pembangunan industri kompos ini tidak bisa dilakukan secara besar-besaran seperti kalau membangun pabrik pupuk urea atau ZA. Industri kompos akan berskala kecil dengan volume produksi sekitar 5.000 ton per pabrik per tahun. Nilai investasi pabrik tersebut juga hanya sekitar Rp 100.000.000,- Omset per tahunnya kurang-lebih Rp 500.000.000,- Tetapi untuk komoditas padi dan jagung di seluruh Indonesia, diperlukan sekitar 6.000 pabrik kompos skala 5.000 ton tersebut.
setelah pengalaman mengelola produksi kompos dengan cara open windrows lebih dari sepuluh tahun, bagi efisiensi dan modernisasi, sejak tahun 2010, manajemen memutuskan penggunaan instalasi mesin RotaryKiln dari http://www.kencanaonline.com/
pembuangan jumlah sampah dari 220 jt penduduk Indonesia adalah 176.000 ton/hari atau 63.360.000 ton/ tahun ( standar 0,8 kg/jiwa/kapita atau 2,6 liter/orang/hari) ke TPA menyebabkan polusi (bau, cairan leacheate) sepanjang jalan dari TPS menuju TPA,