Banjarmasin Diuntungkan Komposter

Jumat, 24 April 2009 | 09:45 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.com — Produksi pupuk kompos di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih, Banjarmasin, meningkat setelah adanya dua komposter pengolahan sampah basah di kota tersebut.

“Kalau sekitar dua bulan lalu produksi kompos TPA Basirih sekitar delapan ton per bulan, kini mencapai 10 ton,” ungkap Sirait, petugas pengelola komposter TPA Basirih, Jumat (24/4), saat menyertai Tim Verifikasi Pemantau Adipura 2008/2009.

Ia menjelaskan, dalam memproduksi kompos tersebut, pihaknya mengolah sendiri secara langsung bahan baku berupa sampah basah atau organik yang berasal dari pasar Sentra Antasari Banjarmasin.

Selain itu, pihaknya menerima hasil setengah jadi dari proses komposter yang terdapat di Sentra Antasari serta yang ada di Jalan Raya Camara, Kayu Tangi, Banjarmasin.

Pemanfaatan kompos TPA Basirih selama ini oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Banjarmasin, terutama untuk pembangunan serta pengembangan pertamanan di ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut.

Namun, tidak tertutup kemungkinan bagi masyarakat umum yang mau memanfaatkan TPA Basirih untuk keperluan pertanaman, dengan nilai ganti produksi sementara ini hanya Rp 1.000 per kilogram.

Selain TPA Basirih, di Kota Seribu Sungai Banjarmasin juga terdapat satu unit skala kecil komposter untuk pengolahan pupuk kompos di kompleks perumahan Angsana Kayu Tangi.

Komposter yang juga merupakan proyek bantuan dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup di kompleks Angsana itu, selain mengolah sampah basah/organik dari limbah rumah tangga, juga dari Pasar Cemara yang berjarak sekitar 700 meter.

Naskah asli,