Sebelumnya adenium tersebut oleh pemiliknya, Ewa cuma dibandrol Rp5 juta. “Pembelinya sendiri yang langsung menawar dengan harga tersebut,” ujar Ewa, di sela-sela pameran bunga di Engku Putri, kemarin.
Menurutnya, adenium menyerupai buaya tersebut memang sudah siap untuk ikut kontes. Bahkan bentuk bonggolnya masih bisa dikembangkan menjadi bentuk buaya yang lebih besar, menjadi nilai tambah dari pembeli karyanya. Selain adenium berbentuk buaya yang dihargai Rp7 juta, adenium berbentuk kura-kura justru mendapat tawaran dua kali lipat. Sayangnya, menurut Rudi rekan Ewa yang juga ikut pameran, adenium itu tidak dijual oleh pemiliknya.
Sementara pameran bunga, tanaman hias, sarana produksi pertanian dan pertamanan yang antara lain menampilkan pupuk dan kompos ini diselenggarakan oleh Komunitas Pecinta Alam Hijau Batam (Kupaham) yang berlangsung selama dua minggu, 26 Juli -8 Agustus, berakhir kemarin. Berakhirnya pameran pada hari ini, tidak membuat para peserta cukup puas karena sepinya pengunjung yang datang. Menurut Egi dari Dena Florist, peserta pameran penjualan bunga mereka selama pameran sangat sepi karena tempat yang sangat tertutup. “Selain itu kurangnya umbul-umbul atau papan informasi yang memberitahukan bahwa adanya pameran bunga di kawasan Engku putri ini,” ucap Egi.
Dia juga mengakui, bahwa selama masa pameran mereka membayar Rp1,5 juta per stand kepada pihak penyelenggara. Hal ini jauh berbeda dari tahun lalu, sewaktu pelaksanaan diadakan di Sumatera Promotion Center (SPC), penjualan mereka sangat tinggi dan banyak wisatawan dari Singapura dan Malaysia yang membeli, selain dari lokal juga.
Berbeda dengan Iyan dari Syakira Nursery, peserta pameran lain yang mengaku walau omset penjualannya sepi, namun dia tidak mengeluhkan tempat karena dia merasa aman. “Di sini cukup aman, dan tempatnya strategis, sehingga tidak akan ada kemungkinan hilangnya barang dagangan disini,” ucap Iyan.
Dia menambahkan pengunjung yang datang ketempat tersebut pada pagi hingga siang hari sangat sedikit, sangat berbeda dari tahun lalu yang penyelenggaraannya di SPC, pengunjung selalu ramai mulai pada pagi hingga malam hari.(dew/cr5)