Binatang Adenium Di Engku Putri
Adenium Bentuk Hewan
Senin, 04 Agustus 2008|05:58:37WIB
BATAM (BP) – Anthurium dan adenium merupakan tanaman hias yang disenangi warga Batam. Jika anthurium berkarakter manja, adenium malah tahan banting.
Anthurium harus diperlakukan khusus. Menyiramnya dua hari sekali di sore hari. Menjemurnya di sinar matahari juga harus di pagi hari, antara pukul tujuh hingga sembilan. Anthurium juga tak boleh terkena air hujan, karena bisa berakibat membusuk dan sakit.
“Anthurium memang manja. Kalau kena air hujan harus dibilas bersih,” kata Budi, dari Bhinneka Karya Garden, Lampung. Budi yang sudah empat tahun berkecimpung di hobi dan bisnis tanaman hias itu memberikan tips kepada pengoleksi pemula yang ingin merawat anthurium sejak anakan. Media yang digunakan menanam anthurium adalah pakis dan sekam bakar dengan perbandingan 4:1. Kemudian untuk pupuk, gunakan Pupuk Formula(18-9-10+TE). “Disiramnya dua hari sekali dan ganti pot tiga bulan sekali,” tukasnya.
Untuk warga Batam yang sehari-hari menggunakan air PT Adhiya Tirta Batam (ATB), kata Budi, untuk menyiram anthurium airnya lebih baik diendapkan dulu. “Paginya diendapkan, sorenya baru dipakai nyiram anthurium. Kalau daunnya terlihat menguning, semprot pakai Detin,” tuturnya.
Kalau pemelihara anthurium harus ekstra hati-hati, pengoleksi adenium tak harus seperti itu. Menurut Priyo Utomo, pemilik Klinik Adenium Bunga Nursery, adenium lebih tahan banting. Bahkan, meski tak disiram satu bulan pun, adenium masih mampu bertahan. Adenium juga bisa dibentuk sesuai karakter bonggolnya. Bisa dibentuk menyerupai ular, monyet, manusia, iguana maupun mobil atau motor. Jika ingin membentuk adenium, kata Priyo, pisau yang digunakan harus bersih dan bila perlu diberi alkohol.
“Kita sayat, kemudian sayatannya itu kita kasih obat seperti betadine dan sejenisnya. Pokoknya seperti luka pada manusia,” katanya.
Adenium yang selesai dibentuk, kata Priyo, dicabut dari potnya dan digantung selama kurang lebih satu bulan. “Meski digantung sebulan, adenium tak bakal mati. Tanaman ini sangat tahan banting, karena asalnya dari kawasan padang pasir,” ujarnya.
Seperti anthurium yang daunnya berkarakter khas, bonggol adenium juga seperti itu. Satu bonggol dengan bonggol yang lain pasti beda. “Makanya, kadang bapak-bapak suka bongolnya, ibu-ibu suka bunga di atas bonggolnya itu,” tukasnya. (med)
Anthurium harus diperlakukan khusus. Menyiramnya dua hari sekali di sore hari. Menjemurnya di sinar matahari juga harus di pagi hari, antara pukul tujuh hingga sembilan. Anthurium juga tak boleh terkena air hujan, karena bisa berakibat membusuk dan sakit.
“Anthurium memang manja. Kalau kena air hujan harus dibilas bersih,” kata Budi, dari Bhinneka Karya Garden, Lampung. Budi yang sudah empat tahun berkecimpung di hobi dan bisnis tanaman hias itu memberikan tips kepada pengoleksi pemula yang ingin merawat anthurium sejak anakan. Media yang digunakan menanam anthurium adalah pakis dan sekam bakar dengan perbandingan 4:1. Kemudian untuk pupuk, gunakan Pupuk Formula(18-9-10+TE). “Disiramnya dua hari sekali dan ganti pot tiga bulan sekali,” tukasnya.
Untuk warga Batam yang sehari-hari menggunakan air PT Adhiya Tirta Batam (ATB), kata Budi, untuk menyiram anthurium airnya lebih baik diendapkan dulu. “Paginya diendapkan, sorenya baru dipakai nyiram anthurium. Kalau daunnya terlihat menguning, semprot pakai Detin,” tuturnya.
Kalau pemelihara anthurium harus ekstra hati-hati, pengoleksi adenium tak harus seperti itu. Menurut Priyo Utomo, pemilik Klinik Adenium Bunga Nursery, adenium lebih tahan banting. Bahkan, meski tak disiram satu bulan pun, adenium masih mampu bertahan. Adenium juga bisa dibentuk sesuai karakter bonggolnya. Bisa dibentuk menyerupai ular, monyet, manusia, iguana maupun mobil atau motor. Jika ingin membentuk adenium, kata Priyo, pisau yang digunakan harus bersih dan bila perlu diberi alkohol.
“Kita sayat, kemudian sayatannya itu kita kasih obat seperti betadine dan sejenisnya. Pokoknya seperti luka pada manusia,” katanya.
Adenium yang selesai dibentuk, kata Priyo, dicabut dari potnya dan digantung selama kurang lebih satu bulan. “Meski digantung sebulan, adenium tak bakal mati. Tanaman ini sangat tahan banting, karena asalnya dari kawasan padang pasir,” ujarnya.
Seperti anthurium yang daunnya berkarakter khas, bonggol adenium juga seperti itu. Satu bonggol dengan bonggol yang lain pasti beda. “Makanya, kadang bapak-bapak suka bongolnya, ibu-ibu suka bunga di atas bonggolnya itu,” tukasnya. (med)