Bakteri Pengurai Kompos dalam Biodegradasi Sampah Kota

Di dalam proses industri selalu menghasilkan material sampingan yang disebut limbah sementara aktifitas kehidupan manusia menghasilkan sampah.  Untuk daerah perdesaan, dimana pertanian merupakan kegiatan utama, limbah panen yang dihasilkan kebun dapat diuraikan sendiri secara alami. Adanya hewan, pun berperan memakan sisa makanan.  Lain halnya di perkotaan. Keterbatasan maupun harga lahan mahal karena persaingan dengan kepentingan lainnya, proses pengolahan sampah seperti sisa masak, limbah industri dan pasar, sisa makanan ( food waste) atau disebut sampah organik, akan memerlukan perhitungan khusus. Sukses pembuatan kompos dengan methoda bedeng terbuka ( open widrows) dalam pertanian tidak serta merta bisa diterapkan di perkotaan. Diperlukan cara industri yang memperhitungkan aspek waktu dan ruang.

Pengomposan merupakan salah satu contoh proses pengolahan sampah secara aerobik ( maupun an aerobik) yang saling menunjang untuk menghasilkan kompos. Sampah dan limbah yang baik sebagai bahan baku kompos adalah jenis organik, karena mudah mengalami proses degradasi atau dekomposisi oleh mikroba.

Dekomposisi senyawa organik oleh mikroba merupakan proses berantai. Senyawa organik yang bersifat heterogen bercampur dengan kumpulan jasad hidup yang berasal dari udara, tanah, air, dan sumber lainnya, lalu di dalamnya terjadi proses mikrobiologis. Agar proses tersebut berjalan lancar diperlukan kecukupan nisbah antara nitrogen dan karbon (C/N rasio) di dalam bahan, kadar air bahan, bentuk dan jenis bahan, temperatur, pH, dan jenis mikroba yang berperan sebagai pengurai. Indikator yang menunjukkan bahwa proses dekomposisi senyawa organik berjalan baik adalah perubahan pH dan temperatur yang mendekati sifat-sifat tanah. Proses dekomposisi akan berjalan dalam empat fase, yaitu mesofilik, termofilik, pendinginan, dan masak.

Pengurai sampah dan limbah organik bagi proses dekomposisi atau biodegradasi salah satunya disajikan dalam produk Activator Kompos ( @ 250 gr/ Pack ) Green Phoskko® (GP-1). GP1 adalah konsorsium mikroba unggulan terdiri dari 5 bakteri, fungi dan ragi disajikan berupa serbuk (powder). Mikroba unggulan terdiri bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp) pengurai bahan organik ( limbah kota, pertanian, peternakan dan lain-lainnya). Bermanfaat untuk mempercepat proses dekomposisi (menghancurkan bahan organik), menghilangkan bau busuk dan menekan pertumbuhan (antagonis) mikroba penyebab bau, penyebab penyakit akar dan merugikan tanaman ( patogen) .

Bakteri yang bersifat proteolitik pemecah pati ini merupakan bakteri probiotic aktif pengurai lignin dan selulosa, karbohidrat, bahan organik, maupun lemak secara biologis. Mengurai NO dan NH3 sekaligus menekan berkembangnya bakteri pathogenik pada materi organik seperti sampah dan tinja, guna mencegah sumber air dan badan lingkungan terkontaminasi.

Bakteri pengurai limbah kota, limbah pertanian dan peternakan. Konsorsium ketiganya akan menghancurkan dengan menguraikannya serta menghilangkan bau busuk akibat kehadiran bakteri patogenis yang diindikasikan timbulnya gas H2S maupun methan CH4.  

Bakteri ini akan bekerja aktif dan berkembang populasinya pada kondisi PH netral 6-7, suhu mesofilik ( 35-55 derajat Celcius), kelembaban atau kadar air material 60%, materi berporositas tinggi bagi optimalnya oksigen (aerasi) dan keseimbangan material organik pada nisbah perbandingan C/N ( Carbon/ Nitrogen) 25-30. Dari sifat dan karakternya itulah aktivator GP1 efektif digunakan dalam penguraian materi dengan kandungan heterogen (karbohidrat, lemak, protein) seperti umum terdapat dalam sampah kota maupun limbah peternakan dan industri makanan.   

Pengkondisian bagi aktif dan berkembangnya populasi bakteri ini dilakukan dengan mekanisasi seperti alat mesin produksi kompos ARK, RKM 1000 L maupunmesin kompos rotary lainnya,  yang ketika dipadukan dengan material penggembur GP2 akan menjamin stabilisasi suhu, PH, kadar air maupun asupan oksigen (aerasi) proses dekomposisi sampah maupun limbah organik.

Penggembur Green Phoskko (GP2) merupakan campuran aneka bahan hasil tambang ( zeolit, dolomit), material karbon (C) seperti serbuk gergaji dan arang sekam pada komposisi tertentu. Penggembur GP2 berfungsi starter bagi kenaikan suhu dan PH sampah kota dan dapur (food waste), yang umumnya bersifat asam ( PH dibawah 7) dengan suhu dibawah 20 derajat Celcius. Perbaikan (pre treatment) atas kondisi bahan pembuatan kompos, berdasar pengalaman sejak tahun 2005, telah menunjukkan hasil nyata (signifikan) bagi percepatan proses penguraian.

Dengan memadukan kerja bakteri dan mekanisasi menggunakan alat mesin tipe rotary kiln, akan diperoleh keuntungan singkatnya waktu ( time) sekaligus sedikitnya ruang ( space). Pada penggunaan mesin kompos otomatis generasi terakhir ARK 1000 L, proses produksi kompos dapat diselesaikan 24 jam. 

Aneka material tambang dan karbon dalam Penggembur GP2

Kemasan Produk GP1 Untuk Komitmen NOL Sampah ( Zero waste)

Dalam ikut mendukung usaha global mewujudkan nol sampah (zerro waste), PT Cipta Visi Sinar Kencana sebagai pengembang teknologi pengolah sampah dan limbah sejak tahun 2005, mempersembahkan produk aktivator kompos Green Phoskko GP1 dikemas menggunakan vet drum hard karton, dengan listalumunium dan tutup triplek ( upcycle product) kapasitas 80 pack yang diperkuat kayu untuk sekaligus dapat digunakan sebagai kursi pada coffee table set. Bagi pengiriman jarak jauh, tiap 8 vet tong/ drum di beri palet kayu pinus (upcycle product) yang telah di desain dapat digunakan menjadi 2 set meja. Dengan demikian, fungsi palet dan kemasan saat pengiriman 8 vet drum atau sebanyak 640 pack adalah 2 set Coffee Table gratis bagi para pelanggan.