Mendirikan Stasiun Radio dan Kafe dengan Energi dari Sampah dan Biomassa

Kebutuhan daya listrik suatu penyiaran dan produksi konten siaran radio akan sangat menguras biaya operasional rutin. Dapat dihitung kebutuhan listrik bagi peralatan terkecil ( radio komunitas 100 watt, misalnya), ditambah beban daya bagi peralatan (amplifier, mixer, audio limiter, audio processor) sekurangnya 500 watt x 24 jam akan setara 12 KWH/ hari. Tarif PLN (R3) Rp 1.300/ KWH akan membutuhkan biaya tetap/ bulan sekurangnya Rp 500.000 atau setara Rp 12 juta/ tahun. Kalau radio swasta niaga, dengan transmitter excitter daya 500 watt, jauh lebih besar lagi, bisa diatas Rp 50 juta/ tahun hanya listrik diluar biaya tetap gaji personal. Biaya personal dan listrik yang besar, ditengah makin menurunnya pangsa iklan, bisa membuat bangkrutnya usaha penyelenggaraan radio.

Ketergantungan akan daya listrik juga menjadi penyebab penyelenggaraan radio harus memiliki akses atau lokasi berdekatan dengan keberadaan layanan PLN yang umumnya di wilayah perkotaan dan daerah sudah berkembang. Lalu, bagaimana jika ada keinginan dan kebutuhan membuat stasiun radio yang memanfaatkan ketinggian gunung agar transmisi melalui antena menjadi murah ? atau, bagaimana jika ada kebutuhan membuat stasiun radio di daerah terpencil ?

Kini, dengan PLTBM – Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa, dapat dibangun stasiun penyiaran dan pemancar radio di berbagai lokasi, termasuk di wilayah tanpa akses kepada sumber listrik PLN. Di tengah hutan, di pulau terpencil dan wilayah terluar NKRI yang umumnya tidak memiliki daya listrik dapat didirikan stasiun penyiaran dan pemancar radio.

Adalah radio internet http://radio.kencanaonline.com/ yang menjadi model penyelenggaraan radio berbasis energi sampah dan biomassa . Radio.KencanaOnline.Com, yang beralamat di Jl Raya Banjaran No 390 Bandung ini, mengandalkan pemenuhan daya listrik menjalankan perangkat elektronik ( Mixer, Audio Processor, komputer, penerangan ruang siaran dan produksi, dll) bagi siaran dan produksi kontennya dari hasil konversi sampah dan biomassa.

Silahkan test streaming radio berenergi sampah dan biomassa ( kotoran ternak, eceng gondok, gulma air, gulma kebun) ini dengan terlebih dahulu On kan speaker komputer atau gadget (hp smartphone yang support bb, flv, real player, dll) anda dan klik, http://radio.kencanaonline.com/

Pendapatan dari pembangkit listrik biomassa lebih besar diperoleh dari pemanfaatan lumpur probiotik sebagai Pupuk dan Pemupukan dan media tanam hidroponik organik serta hidup ikan (lele, yang tahan kekeruhan tinggi misalnya). Bahkan di lokasi @[370621588KencanaOnline.Com], kompos padat dari lumpur digunakan menjadi media tumbuh padi di sawah portabel ( tanam padi dalam polibeg) serta sisa air hidroponik masih digunakan bagi penyiramannya. Maka, selain stasiun radio akan bisa dibuka usaha warung atau Kafe yang menyajikan makanan ( dengan bahan bakar biogas mengolah beras, ikan, sayuran) dari hasil olah sampah dan biomassa organik tersebut. Radio, dengan fanatisme pemirsa dan fans, akan mudah mendapat pembeli dan pelanggan kafe dimaksud (*)