Bermula dari tujuan mulia untuk kehidupan umat manusia, instalasi mini pembakit listrik tenaga biomassa (PLTBM) hasil penemuan Sonson Garsoni bisa bermanfaat untuk kepentingan komersil. Karena dibanding dengan teknik pembangkitan energi baru lainnya seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), mikro hidro maupun pembangkit tenaga angin, nilai investasi PLTBM bagi satuan output energi paling murah dan paling menguntungkan.
Energi biogas yang dihasilkan oleh instalasi ini, bisa menghasilkan listrik untuk dijual kepada PLN. Dia mengakui, produk temuannya memiliki prospek besar untuk terus dikembangkan.Terlebih, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No 81/2012 tentang Penangan Sampah Pada berbagai Level. Di mana, setiap institusi diwajibkan memiliki instalasi pengolah sampah sendiri sendiri.Keharusan ini, secara tidak langsung menuntut perusahaan atau lembaga memiliki instalasi PLT BM.
Tapi, selain karena tuntutan aturan, instalasi atau lembaga yang melakukan pengolahan sampah dengan PLT BM bisa mendapatkan manfaat lebih besar. Energi biomethan yang dihasilkan bisa memutar jenset atau turbin untuk menghasilkan tenaga listrik. Listrik tersebut, bisa dipakai untuk penerangan kantor atau, bisa juga di jual untuk kepentingan komersil ke Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Kalaupun tidak dijual, masyarakat bisa memanfaatkan biomethan menghidupkan generator untuk penerangan di rumah tangga.Paling tidak,masyarakat tidak mengeluarkan biaya membayar tagihan listrik. Sementara untuk instalasi PLTBM berskala besar bisa dijual untuk kepentingan komersil.“Beberapa industri telah menggunakan produk kami,untuk mengolah sampah yang di hasilkan dari lingkungannya.
Beberapa di antaranya berasal dari Tangerang,Kalimantan, Serang,Sumatera Barat,dan beberapa daerah lainnya di seluruh Indonesia,”beber Sonson. Diakui dia, sampai saat ini produknya telah dipakai oleh 33 daerah di Indonesia.
Di Kutai Kartanegara misalnya, produk PLT BM dipakai untuk mengolah sampah enceng gondok yang berkembang di sekitar danau di kawasan tersebut. Hasilnya,masyarakat tidak hanya menikmati energi biomethan,tapi juga pupuk organik dengan daya kandung senyawa cukup tinggi.“Selain di Indonesia, produk kami juga telah merambah ke Malaysia.Di sana di gunakan di salah satu universitas,”pungkas dia.
Dari pencapaian tersebut,walaupun baru seumur jagung, perusahannya membukukan pendapatan sekitar Rp5 miliar pada 2012.Tahun ini, pihaknya berharap ada peningkatan pendapatan sekitar 50% dari pencapaian tahun 2012. Harga per instalasi, lanjut dia sangat berfariatif.Untuk ukuran kecil, instalasi PLT BM dijual pada kisaran Rp26 juta.Harga tertinggi bisa mencapai Rp60 juta.
Keberhasilnya menemukan alat pengolah sampah dan menghasilkan berbagai macam keuntungan,tidak diraih begitu saja.
Diakui Sonson, mental bisnis yang berhubungan dengan sektor pertanian telah mendarah daging sejak kecil.Anak seorang guru di Ciamis ini, juga pernah menggarap sejumlah proyek pertanian, selulus dari Institut Pertanian Bogor. Hingga pada 1994, Sonson mulai terjun ke bisnis pupuk dan alat pertanian. Dari bisnis tersebut, dia melakukan sejumlah inovasi produk, seperti pupuk tablet. Hasilnya, produk tersebut pernah menjadi tren nasional.
salam…
mohon petunjuk dimana kami bisa dapat mesin spt ini????
Saya tertarik dengan tulisan anda.
Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis yang bisa anda kunjungi di Informasi Tenaga Surya
Artikel ini sangat menarik dan bermanfaat
ST3 Telkom