Pentingnya Otomasi dan Inovasi dalam Hilirisasi Pertanian di Era Industri 4.0

PERKEMBANGAN teknologi di era Industri 4.0 telah membawa dampak yang signifikan di berbagai sektor, termasuk pertanian. Pemanfaatan teknologi otomatisasi dan inovasi di bidang pertanian bukan hanya menawarkan efisiensi dan produktivitas yang lebih baik, tetapi juga menjadi kunci untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh petani dan usaha kecil menengah (UKM).

Tantangan dan Peluang di Sektor Pertanian

• Dominasi MNC: Perusahaan multinasional (MNC) seperti di sektor unggas memiliki kekuasaan yang besar, mengontrol rantai pasokan dari hulu hingga hilir, seringkali membuat peternak dan UKM kehilangan daya saing.

• Biaya Produksi Tinggi: Harga pupuk, pestisida, dan bahan baku lainnya seringkali tinggi, sehingga meningkatkan biaya produksi dan mengurangi profitabilitas petani.

• Keterbatasan Teknologi: Akses terhadap teknologi modern dan inovasi yang canggih seringkali terbatas bagi petani dan UKM, yang menyebabkan kesulitan dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.

• Perubahan Iklim: Perubahan iklim yang ekstrem membahayakan hasil panen dan meningkatkan risiko kegagalan panen.

Otomasi dan Inovasi sebagai Solusi

Otomasi dan inovasi dalam hilirisasi pertanian dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan tersebut dan meningkatkan daya saing sektor pertanian:

• Otomasi di Bidang Pertanian: Otomasi dapat diterapkan dalam berbagai aspek pertanian, seperti pengolahan tanah, penanaman, pemberian pupuk, pemanenan, dan pengolahan hasil panen. Contohnya, sistem irigasi otomatis, drone untuk pemantauan lahan, dan mesin panen otomatis.

• Inovasi dalam Teknologi Pakan: Penelitian dan pengembangan teknologi pakan dapat menciptakan pakan alternatif yang lebih murah dan berkualitas. Contohnya, penggunaan ampas ekstraksi sacha inchi dan sisa organik dapur sebagai pakan alternatif untuk ayam petelur.

• Pengolahan Limbah: Sistem pengolahan limbah yang efisien dapat menghasilkan pupuk organik dan energi terbarukan, seperti biogas dan pupuk nano hasil proses fermentatif.

Baca Juga : Andrew Andika Ditangkap Bersama 5 Temannya Terkait Narkoba

• Pemantauan dan Kontrol Jarak Jauh: Sistem pemantauan jarak jauh menggunakan sensor dan aplikasi mobile dapat membantu petani dalam memantau kondisi lahan, cuaca, dan kesehatan tanaman.

Contoh Penerapan Otomasi dan Inovasi:

• Kandang Ayam Petelur dengan Otomasi: Sistem otomasi dalam kandang ayam petelur dapat melakukan pengaturan lingkungan (suhu, kelembaban, pencahayaan), pemberian pakan, dan pengolahan limbah secara otomatis. Ini membantu mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas.

• Pakan Ayam dengan bahan baku non konvensional : Ampas ekstrasi sacha inchi mengandung protein, serat, dan omega 3 yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai pakan alternatif untuk ayam petelur. Penggunaan ampas sacha inchi dapat mengurangi biaya pakan dan meningkatkan kualitas telur. Telur yang mengandung omega 3 memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan konsumen.

Pentingnya Peranan Pemerintah

Pemerintah memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan teknologi otomasi dan inovasi di sektor pertanian. Pemerintah dapat memberikan insentif bagi petani dan UKM untuk mengadopsi teknologi baru, meningkatkan akses terhadap informasi dan pelatihan teknologi, serta mendukung penelitian dan pengembangan teknologi pertanian.

Kesimpulan

Pemanfaatan teknologi otomasi dan inovasi merupakan solusi yang penting bagi pertanian di Indonesia untuk mengatasi tantangan dan meningkatkan daya saing di era Industri 4.0. Dengan menerapkan otomasi dan inovasi, petani dan UKM dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan produktivitas, dan menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

Tanpa ikhtiar yang cerdas, masyarakat di negara sedang berkembang akan makin tertinggal di era globalisasi. Pengembangan teknologi dan inovasi merupakan kunci untuk meningkatkan kemakmuran dan keadilan bagi semua.***

  • Penulis, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Asosiasi Konsultan Non Kontruksi Indonesia (Askkindo), Founder PT Cipta Visi Sinar Kencana (CVSK)- KencanaOnline