Pupuk Organik: Instalasi Produksi Kompos Kota (IPKK), Dukung Pertanian Organik
Harapan berkembangnya pertanian organik di Indonesia makin nampak dengan besarnya sampah dan limbah tanpa pengelolaan. Pola pertanian dan pusat penjualannya, berupa pasar tradisional, di hampir semua negara sedang berkembang seperti Indonesia, memang awal timbulan sampah dan limbah di kota.Petani menjual hasil, umumnya langsung dipetik dari kebun sebagaimana adanya, dibawa ke pasar berikut limbahnya. Sortir bahan pangan seperti sayuran dan hewan ternak, baru dilakukan di di pasar, pengecer dan rumah tangga. Pola demikian melahirkan bahan ikutan hasil pertanian ke kota, menjadi sampah dan limbah organik di perkotaan.
Sampah dan limbah jenis organik dari pusat produksi di pertanian, mendominasi komposisi sampah dan limbah perkotaan, bahkan bagi kota kecil bisa mencapai 74 % dari total sampah. Hal berbeda, misalnya negara maju seperti Singapura, statistik sampah di negara itu menunjukkan kalau anorganik ( undegradable material) justru dominan hingga 94 %, sementara katagori organiknya hanya 6 %. Pemahaman itulah yang mendasari penggunaan teknologi pengelolaan sampah kota di Indonesia dan Singapura seyogyanya berbeda. Pembakaran ( insenerasi) menjadi energi pembangkitan listrik di Singapura dan negara maju lain dapat difahami, keperluan input energi bagi pembakaran akan jauh lebih kecil dibanding output energi yang dihasilkan. Hal berbeda, bagi jenis sampah organik, kendati secara teknis teknologis bisa dilakukan, namun akan memerlukan energi bakar jauh lebih besar dibanding dengan keperluan membakar anorganik. Bagi katagori sampah organik, teknologi produksi kompos, akan tetap menjadi pilihan terbaik. Dasar berfikir itu kemudian melahirkan berdirinya banyak Instalasi Produksi Kompos Kota (IPKK) di berbagai kawasan komersial. Manfaat ganda dari keberadaan instalasi IPKK ini, disamping menyelesaikan masalah sampah, juga menghasilkan material pupuk organik. Keberadaan Instalasi Produksi Kompos Kota (IPKK) dukung pertanian organik, akan menjadi pemandangan baru masa depan pengelolaan sampah di Indonesia.*)
Beneficial info and excellent design you got here! I want to thank you for sharing your ideas and putting the time into the stuff you publish! Great work!
thank you for your flattery, we made great efforts in the process of organic material. In Indonesia, almost all parts of the plant was brought farmers to the city, the sort in the center of trade (market), leaving no waste to be returned to the soil