Posko Hijau ( Kelola Sampah Berbasis Komunitas): Usaha Baru Produksi Pupuk Organik dan Jasa Kebersihan
Masalah, dilihat pihak lain seringkali justru adalah berkah. Sampah di perkotaan, yang di Indonesia di dominasi oleh jenis organik, dimanfaatkan menjadi pupuk organik karena penguasaan teknologi atas pengelolaan sampah dan material organik kini telah memungkinkan memenuhi kelayakan ( ekonomi, sosial dan lingkungan) diusahakan pada level skala kecil. Membuat pupuk organik pada lokasi di sumber sampah berada dengan paket Biophoskko akan lebih menguntungkan dilakukan sebagai unit usaha berdampingan dengan usaha lainnya. Salah satunya adalah usaha jasa kebersihan, yakni pelayanan kebersihan suatu mall, kantor pemerintahan, kawasan industri maupun jasa kebersihan (cleaning services) gedung lainnya.
Pembuatan pupuk organik dengan menggunakan bahan baku berasal dari sampah dan limbah organik dari tempat yang justru memiliki sampah sebagai masalah, sama artinya dengan suatu kegiatan produksi tanpa biaya bahan baku, karena sampah dan limbahnya memang berharga nol atau bahkan negatif. Harga negatif adalah, ketika usaha pembuatan pupuk organik menggunakan sampah dan limbah sebagai bahan baku, pemilik sampah yang harus membayar berupa retribusi kebersihan atau typing fee. Merobah biaya menjadi pendapatan dapat dilakukan oleh pengusaha jasa kebersihan ketika sampah dan limbah yang harus dibuangnya dijadikan bahan baku proses produksi, atau mengubahnya menjadi material baru yang memberi kemanfaatan secara ekonomi. Penggabungan usaha jasa kebersihan dengan produksi pupuk organik telah menjadi usaha baru.