Reduksi Kandungan Kimia Pupuk dengan Pupuk dan PemupukanTerpadu

Persyaratan konsumen dan negara importir akan ambang batas kandungan residu kimia pada bahan pangan, khususnya sayuran dan buahan, tidak perlu secara drastis dengan mengganti 100 % input dengan pupuk organik. Bagi kebun dan pertanian, dengan sejarah panjang penggunaan pupuk kimia, lingkungan sekitar tanam telah kehabisan mikrobial dan senyawa bagi pemupukan mandiri (alami). Tanaman telah bergantung sepenuhnya kepada asupan hara dari input luar, kemampuan swadaya memenuhi hara dari sekitar tanaman telah lumpuh.
Menghidupkan kembali kemampuan swadaya tanaman, memenuhi sebagian nutrisi dari lingkungannya, adalah dengan memasok pupuk organik, kompos, bersamaan secara kombinasi dengan pupuk kimia ( sintetis) dengan dosis diperkecil secara bertahap. Penggunaan pupuk kimia kandungan majemuk dengan bentuk tablet, diketahui mengurangi timbulan polutan dari kemampuannya melepas hara secara terkendali .Kombinasi pupuk kimiawi, kandungan majemuk bentuk tablet dengan pupuk organik, akan tetap mempertahankan produktivitas, sambil sekaligus, memperbaiki lingkungan mikro tanaman. Upaya pemupukan kombinasi pupuk kimia dan pupuk organik, atau pemupukan terpadu, walaupun bukan untuk tujuan pertanian organik, namun diketahui telah mampu mereduksi kandungan kimia dalam tanaman bagi tujuan konsumsi. Untuk tujuan memenuhi persyaratan ambang batas kandungan residu kimia, pemupukan terpadu efektif bagi kelancaran ekspor sayuran dan buahan Indonesia ke mancanegara*).
Selanjutnya