Usaha pertanian skala kecil, melalui pembuatan taman dan budidaya tanaman di pekarangan rumah, kendati bisa menggunakan pupuk kimia, namun dengan mempertimbangkan hasilnya dikonsumsi, akan memerlukan perlengkapan taman dan sangat dianjurkan hanya diaplikasi kompos. Unsur hara dan senyawa, yang diaplikasikan pada tanaman pekarangan seperti tanaman obat keluarga (toga), herbal dan aneka tanaman bumbu, dari bahan kandungan pupuk organik kompos, akan menyehatkan tanaman, selanjutnya menyehatkan manusia yang mengkonsumsinya.

Pupuk organik seperti kompos maupun pupuk hayati sangat penting dalam membangun agribisnis atau pertanian berbasis organik, yakni praktek budidaya pertanian dalam menghasilkan aneka bahan pangan berlabel produk sehat, memiliki kandungan residu kimia dibawah ambang batas yang membahayakan kesehatan.
Tren meningkatnya permintaan produk pangan sehat, khususnya di perkotaan, menuntut warga kota itu sendiri mendukungnya dalam bentuk kemelimpahan kompos dan pupuk organik bagi pertanian. Karena, hasil pertanian akan kembali ke kota, menjadi makanan kita semua. Makin banyaknya komunitas Posko Hijau – Green Phoskko Organic Product, melakukan pilah olah sampah di kota, biaya pupuk pertanian diharapkan akan turun, dan sekaligus dengan itu naiknya kesejahteraan petani. Sedikit merobah kebiasaan kita semua, dalam meletakan dan menempatkan material sisa aktiviats, dalam tempat sampah secara terpisah berdasar jenisnya, memberi arti besar pada perbaikan derajat kesehatan serta kesejahteraan. Daur ulang sampah menjadi kompos, membuka peluang berkembangnya agribisnis berbasis kompos sebagai pupuk organik, selanjutnya memberi kemelimpahan pada ketersediaan produk sehat, bagi kita semua*).