Aneka Jenis Teh

Gadis di tanah Parahyangan sudah jarang yang mampu menyajikan aneka seduhan teh. Namun di festival Teh, nampak gadis atau mojang Parahyangan dari KencanaOnline PT. CV SINAR KENCANA – perusahaan prinsipal Teh Hijau Sedini- memperlihatkan kemampuannya menyajikan teh secara apik.

Tanaman teh (Camellia Sinensis) banyak ditanam di berbagai negara di dunia sejak zaman baheula, termasuk Indonesia. Teh dapat tumbuh dengan baik di daerah pegunungan beriklim sejuk pada ketinggian lebih dari 1.800 meter di atas permukaan laut (dpl). Tanaman ini berakar tunggang dengan banyak cabang setinggi 4–8 meter. Daun teh berbentuk mangkuk panjang dengan gerigi halus pada pinggirannya. Daun teh yang berwarna hijau ini mendominasi perkebunannya yang identik dengan hamparan warna hijau di kaki pegunungan. Bunga teh berwarna putih dengan serbuk sari berwarna kuning. Di Jawa Barat, tanaman teh memberikan pendapatan dan penghidupan kepada banyak masyarakat karena produk ini menymbang 80 % lebih produksi nasional Indonesia.
Menurut Drs. S.J. Renyaan, M.Sc. dan Yohanis Ngili, M.Si., Mahasiswa S-3 Biologi Universitas Gotingen-Jerman, Alumni Magister Biokimia ITB, PR, Kamis, 24 Maret 2005 : ” Semua jenis teh, khususnya teh hijau, mengandung fluoride, suatu mineral yang dapat mencegah pertumbuhan karies pada gigi, mencegah radang gusi dan gigi berlubang. Maka, disarankan untuk selalu minum teh setelah makan. Karena kondisi gigi seringkali menggambarkan kondisi jantung. Teh hijau mengandung vitamin C dosis tinggi dan vitamin lainnya dalam jumlah sedikit. Kandungan mangan yang terdapat pada teh hijau dapat membantu penguraian gula menjadi energi, sehingga bisa membantu menjaga kadar gula dalam darah. Selain itu, teh hijau memiliki sejumlah senyawa kimia yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.


Perlu diketahui, teh hijau mengandung zat aktif berupa antioksidan alami. Hal ini membuat teh hijau yang dikonsumsi mampu melindungi sel-sel tubuh dari berbagai pengaruh radikal bebas yang berperan besar menimbulkan kanker, penyumbatan pembuluh darah, dan gangguan jantung. Dari hasil riset di Erasmus University Medical School, Rotterdam mengungkapkan pula, pembuluh darah balik besar (aorta) para responden yang gemar meminum teh hijau memiliki lapisan yang melindungi terjadinya penggumpalan darah. Kondisi ini menyebabkan menurunnya kemungkinan terjadinya serangan jantung koroner.

Dari berbagai jenis teh tersebut diolah berdasarkan jenis teh yaitu teh hitam dihasilkan melalui proses fermentasi, teh merah melalui proses semi fermentasi, sedangkan teh hijau diperoleh tanpa proses fermentasi, demikian juga dengan teh putih”.

Teh Sedini adalah teh Hijau dengan proses produksi tanpa proses fermentasi. Maka, kandungan khasiat tersimpan di dalamnya dan dapat dimanfaatkan manusia saat diseduh dalam air mendidih yang kemudian didinginkan sampai 80 derajat celcius.