Cara Bisnis Pengelolaan Sampah Kawasan Komersial dan Niaga

Dari permintaan memberikan solusi atas timbulan masalah sampah Kawasan Bisnis sebagai kami terima
datanya, berikut kami sampaikan hasil analisa ( base on secondary data) komposisinya

1. terbesar katagori organik sisa masak dan makanan (kitchen waste)
2. aneka jenis plastik (PET, dan semua jenis limbah plastik)
3. kertas, karton dan semua jenis kertas, kain 

1.
Pengolahan sampah dengan komposisi terbesar sisa makanan/ masak
(foodwaste), umumnya kandungan air tinggi dan cepat berbau (perishable),
selayaknya dijalankan dengan teknologi biodigester,
menghasilkan pupuk organik dan gas alam ( biogas). Alternatif
pengolahan jenis air dari sampah dapur adalah menjadi air baku
bernutrisi bagi penyiraman taman dan tanaman

2. Biogas dan minyak hasil pirolisis plastik dalam analisa ini dijadikan
bahan bakar pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan mekanisasi
penuh Tempat Penolahan Sampah Terpadu (TPST).
Neraca energi, pada asumsi2 limbah plastik bersih dan kualitas PE,
menunjukkan surplus bagi penyediaan energi mesin2 penunjang meliputi
antara lain conveyor, pencacah sampah organik, pencacah limbah plastik, reaktor pirolisis limbah plastik dan separator/ dewatering kompos serta lainnya,

3. Analisa atas Revenue/Cost ratio TPST menunjukkan suplus
operasional (termasuk tenaga operasional, diluar penyusutan barang modal dan
investasi bangunan),

Pembahasan dan Kesimpulan

1. Pengelolaan sampah kawasan bisnis komersial memiliki kelayakan
ekonomi dilakukan pengelola (outsourcing) pada tipping fee tenant Rp
1.100.000/ ton
2. Perolehan air baku ber nutrisi bagi penyiraman kawasan