Hari Keluarga- yang secara nasional akan digelar di Bandung pada bentuk Upacara Puncak Harganas ke XIII, 29 Juni 2006, akan diisi dengan berbagai event seperti Bedah Kampung- yang diorganize oleh Helmy Yahya, ada pernikahan masssal, ada sunatan massal, pameran dan gelar dagang, aneka lomba yang berkaitan dengan pembentukan keluarga sejahtera dan banyak kegiatan lainnya.
Hari keluarga juga dimiliki oleh bangsa lain seperti Australia, Amerika dan Eropa juga Malaysia dan Brunei namun berbeda pemaknaannya saja. Ditengah kesibukan ayah dan ibu, sebuah keluarga Amerika ingin menunjukan bahwa ada saat dimana Ayah, Ibu dan anak sebagai keluarga berkumpul untuk saling memahamkan satu sama lain. Ada juga Father Day, Mother Day, Valentine Day dan tentu tadi ada Family Day. Nah bedanya, hari keluarga mereka lebih kepada mencari subtansinya- yakni dengan memberi pemaknaan yang berbeda dengan Harganas Indonesia. Jadi, Family Day, memang sesungguhnya bukan suatu upacara seremoni seperti halnya Harganas Indonesia -yang seringkali kemudian tanpa pemaknaan bahwa hari keluarga sebenarnya dimaksudkan untuk mengingatkan masih ada ikatan kekerabatan Ayah, Ibu dan Anak dalam arti suatu Keluarga.
Dengan latar belakang itu mari kita coba, bahwa Harganas XIII di Bandung harus diberi pemaknaan yang dalam, bahwa ada keluarga dan keakraban dalam keluarga. Hingga sampailah kelak ada kebiasaan berkirim sms dan kartu ucapan: “Selamat Hari Keluarga”, begitu kata Kabid KS BKKBN Jawa Barat, Drs Elly Kusnelly.