

Menurut banyak peserta pertemuan bisnis, kayu jabon (Anthocephalus cadamba) dianggap lebih bagus daripada kayu lainnya. Tekstur lebih halus, bentuknya silinder lurus, berwarna putih kekuningan dan tidak berserat, batang mudah dikupas, lebih mudah dikeringkan atapun direkatkan dan tidak cacat. Arah serat terpadu, permukaan kayu mengkilap, kayu jabon juga sudah terbukti keawetannya atau daya tahannya. Kayu jabon menarik karena pasar pembelinya luas antara lain sebagai bahan baku industri kayu lapis, industri mebel, pulp, mainan anak-anak, peti buah, alas sepatu, korek api, tripleks, mebel, bahan bangunan non konstruksi. Kayu jabon juga mudah dibuat vinir dengan sudut kupas 920 ketebalan 1,5 mm.

Kerugian investor dan petani tanaman kayu diperparah oleh cuaca ekstrim, tingginya intensitas hujan maupun kecepatan angin, menaikan kelembaban dan penyeboran fungi lebih cepat oleh tiupan angin. Penyakit karat puru pada pohon sengon menyerang areal tanaman sengon seluas 150.000 hektare di Jawa Timur dan mengakibatkan potensi kerugian yang sangat besar ( Badan Penelitian dan Pengembangan, Dephut RI, 2010).
Nilai kerugian akibat serangan penyakit sangat besar karena penyakit itu diperkirakan menjangkiti 59 juta batang pohon sengon. Penyakit karat puru kini mulai menyebar ke seluruh Jawa dan Bali. Dengan asumsi setiap hektare lahan memiliki potensi kayu sengon sebanyak 200-300 meter kubik dengan harga pasaran Rp. 800 ribu hingga Rp. 1,2 juta, maka potensi kerugian akibat serangan penyakit karat puru sedikitnya Rp. 2,4 triliun.
Dari banyak rekomendasi pemberantasan karat puru ini, salah satunya dalam radiun 100 m2 penyemprotan tanaman sengon dengan campuran kapur dan garam (NaCl) dengan perbandingan 10:1. Kalau pohonnya masih kecil, semprot saja semua batang dan daun sengon itu. Kalau pohonnya sudah terlanjur besar, maka laburlah (dicat) batangnya dan semprot daunnya. Lakukan dua minggu sekali selama 3 bulan untuk meredam penyakit ganas ini. Karat Puru sifat menularnya begitu cepat. bisa melalui angin, tangan maupun serangga. Kalau dibiarkan akan menjadi wabah yang ganas, makanya karat puru mesti segera ditangkal sejak baru muncul gejalanya.
Kiat pemberantasan penyakit karat puru dengan penyemprotan, oleh beberapa kalangan, justru dianggap tidak masuk akal, melawan jamur yang berada tersebar dan pada ketinggian diluar jangkauan larutan garam dan kapur. Namun, beberapa pengalaman petani lain, yang layak dijadikan referensi, guna mencegah dan mengatasi penyakit karat puru tersebut, sejak mulai budidaya, adalah sebagaimana standar prosedur kegiatan sillvikultur antara lain pengaturan jarak tanam, pemupukan yang tepat, pemangkasan, pengendalian gulma secara selektif, menggunakan pola tanam multikultur, yakni:
1. Lakukan sanitasi kebun dengan cara membuang gulma-gulma liar, memangkas pohon yang sudah tidak bernilai ekonomis sehingga, tidak bersaing dalam perolehan hara maupun cahaya matahari. Diketahui, cahaya matahari dengan intensitas tinggi, penting dalam “mematikan” jamur. Guna memperoleh intensitas matahari juga, perhatikan jarak tanam jangan terlalu rapat atau lakukan pemangkasan dahan ranting yang tidak perlu.
2. Pada saat pembuatan lubang tanam, umumnya berukuran (60x60x60) cm, beri pupuk kandungan lengkap (NPK, Magnecium, Ca dan belerang (sulfur), pada komposisi secara berimbang bagi keperluan genetis tanaman kayu, sebagaimana terdapat pada tablet Gramalet Pada lobang dapat ditambah pupuk kandang atau kompos sekitar 10-20 kg dan semprot dengan mikroorganisme penyubur tanah, seperti aktivator bakteri (Green Phoskko compost aktivator). Kemudian, diamkan sekitar 1 bulan, sehingga pupuk siap diserap akar sengon nantinya. Tanaman sengon dengan cukup nutrisi/ hara akan tumbuh sehat dan relatif tahan terhadap penyakit.
3. Tanam bibit sengon, yang sehat, pada lubang tersebut kemudian timbun dengan tanah. Waktu tanam yang baik, di kala masih banyak hujan. Ada baiknya, sebelum ditanam, bibit disemprot dulu dengan fungisida sistemik untuk pencegahan penyakit.


Demikian juga halnya sanitasi dan drainase kebun. Kerimbunan daun tanaman kayu, di habitat lembab, memungkinkan berbiaknya mikroba patogen. Kewaspadaan dalam aplikasi pupuk kandang dan kompos, dengan memastikan hanya kompos matang dan bebas dari kandungan mikroba patogen, sangat penting. Upaya penangkalan perkembangan jamur juga dilakukan dengan penyiraman mikroba sahabat manusia (saprofit) seperti aktivator kompos, seperti terdapat dalam aktivator pengurai Green Phoskko. Sanitasi kebun dan kandungan hara lengkap ( khususnya kapur, kalium dan belerang) dari pupuk, apalagi jika pengelolaan drainase kebun dengan pembuatan lobang pupuk tablet, dirasakan mampu menangkal resiko penyakit tanaman kayu yang sangat merugikan.

Topik terkait pupuk tanaman kayu (sengon/albasia, jabon),
Pupuk dan Pemupukan: Sanitasi dan Pupuk kandungan Unsur Hara Lengkap, Hindarkan Resiko Penyakit Tanaman Kayu
ya dulu, sblm banyak terkena penyakit, sengon laut menjadi primadona setelah sebelumnya warga lebih mengenal mahoni sebagai tanaman utama. Tetapi karena waktu tanam yang lebih lama, 20 tahun, perlahan-lahan posisi mahoni tersisihkan oleh albasia yang dapat dipanen lebih cepat, hanya tiga sampai empat tahun. Pasarnya pun lebih terbuka dan mudah, baik untuk kepentingan warga lokal, maupun yang diambil oleh pembeli.
Moga jamur karat puru tak balik lagi kalau bisa diatasi dengan cara dan teknologi yang benar.
Bagai mana cara pemesanan pupuk gramalet hub email saya neng_sum@yahoo.com
pembelian pupuk tablet Gramalet cukup sms kan ke marketing, 0815 7252 7115, atau lihat info di katalog online, klik http://www.kencanaonline.com kemudian sampaikan jumlah dan lokasi kirim.
semua membicarakan penanaman dan pemupukan sampai dengan keuntungan yg didapat, apakah ada yg mau membeli, maaf jangan katanya yach. sapa yang mau membeli, gk ada tuch, kebanyakan promosi cara menanam sari awal sampai akhir, jg beli kagak ada.
@Pak Anonim diatas ane
Udah nanem belum Pak? kalau belum nanem kok udah mikir mau jual :D.
banyak kok pak yg mau beli.