Menerima Penghargaan Jadi Besar Kepala ?

Mendapat penghargaan jadi besar kepala terjadi juga, padahal sudah lama Sonson Garsoni– Direktur PT Cipta Visi Sinar Kencana (CVSK) yang juga bertindak selaku Ketua Asosiasi Kelompok UPPKS Jawa Barat – selalu memegang amanat kedua orang tuanya untuk tetap rendah hati dan tidak besar kepala kendatipun merasa mendapatkan anugerah. Namun ketika menerima penghargaan Dharma Karya Kencana, amanat orang tua itu dilanggarnya. Ketika datang ke Ambon dengan tergesa dan karena kesibukannya, maklum sebagai UKM – yang mengerjakan banyak fungsi dalam perusahaannya- guna menghadiri puncak perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XIV di Ambon, 29 Juni 2007 lalu, ia pun lalai membawa jas dan kopiah. Dalam fikirannya, kan upacara di lapangan terik pakai batik lah………………………….

Ternyata, ia termasuk penerima penghargaan Dharma Karya Kencana (DKK) – yang akan disematkan Presiden RI, dan baru mendapat info dari protokol dengan mewajibkannya memakai jas dan peci kopiah kurang dari sehari sebelum acara. Karena susahnya mencari toko peci kopiah di Ambon, ia hanya dapat No 8 dari ukuran biasanya no 10, dan jas pun hanya bisa mendapatkan pokonya jaket warna gelap – kaya seragam band Dewa 19 gitu lho. Jadilah Sonson Garsoni mengenakan peci kopiah jauh lebih kecil bagi ukuran kepalanya- yang memang besar alias jadi nampak besar kepala.

Sesaat beranjak dari deretan kursi VVIP jelang naik panggung ia sudah ragu-ragu karena takut dianggap menghina Presiden, dan terbukti Presiden Sby hanya mesem-mesem ketika menyalaminya. Eh ternyata, untungnya, beliau bukan marah pada Sonson Garsoni – si penerima penghargaan yang besar kepala, saat itu beliau sedang murka karena Hajatan nasional Harganas XIV – yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara bersama beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para Gubernur, Walikota serta Bupati se-Indonesia itu tercoreng oleh ulah 29 “penari liar” Ukulele – yang tampil tiba-tiba dan sempat mengibarkan bendera sebuah kelompok separatis.

Jadi, walaupun tidak tercantum dalam neraca R/L Akhir tahun, sebenarnya Direktur CVSK saat itu untung, ya diuntungkan oleh situasi. Buru-buru aja seusai acara minta maaf via profile friendster pak Presiden Sby, terus jadilah add friend githu loh. Salamet- salamet………………………………