Tren kenaikan angka konsumsi akan bahan bakar konvensional (premium, solar) terus menaik sejalan dengan bertambahnya populasi penduduk dunia. Bahan bakar (BBM) yang berasal dari minyak bumi tersebut adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan permintaannya naik terus. Demikian pula harganya, cenderung meningkat karena tidak ada keseimbangan permintaan ( demand) dan, di sisi lain, penawaran (supply). Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi yang dapat diperbarui (renewable), antara lain biogas. Biogas adalah hasil penguraian secara anaerobik dari material organik, umumnya terdiri dari metana (CH4), karbondioksida (CO2) dan sedikit gas lainnya H2, N2, O2 dan H2S).
Gas metana (CH4) terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri pembangkit metana (methan) atau disebut juga bakteri anaerobik dan atau bakteri biogas. Hasil fermentasi oleh bakteri ini mampu mengurangi sampah, yang banyak mengandung bahan organik (biomassa) sehingga terbentuk gas methan (CH4), yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas. Gas metana sama dengan gas elpiji ( liquidified petroleum gas/LPG). Perbedaannya adalah gas metan mempunyai satu atom C, sedangkan elpiji lebih banyak.
Biogas sebagai hasil dari suatu proses fermentasi aneka material organik ( semua bahan berasal dari makhluk hidup) adalah sumber energi baru terbarukan (renuwable energy) yang dapat diperoleh dengan biaya murah, dari bahan yang selama ini dikatagorikan sebagai sampah. Gas yang terbentuk dalam tabung kedap (tanpa oksigen) Digester Biogas BD 5000L, dibuat dari fiber glass berbahan resin eternal 2504, jenis mat Wr 200 ( mat anyam) dan mat 300 ( acak), ketebalan 3 – 5 mm, mampu memfermentasi 5 m3 per siklus. Sampah dan berbagai bahan organik dapat terus menerus ditambahkan ke lobang pemasukan (intake chamber) dan akan diurai oleh bakteri anaerobic Green Phoskko (GP-7), untuk pertama kalinya hanya 5 hari telah mulai mengeluarkan gas methana (CH4) dan tersimpan di bagian atas tabung ( gas holder). Selanjutnya, biomassa organik dapat terus menerus ditambahkan setiap hari, sepanjang tekanan dalam gas holder berkurang karena penggunaan bagi bahan bakar panas ( kompor, tungku) maupun bahan bakar gas oleh genset modifikasi Bio elektrik
Kapasitas input material 5 m3, ditambah gas holder 2 m3 atau keseluruhan kapasitas 7 m3, memiliki PLT ( diameter 200 cm, tinggi 390 cm), akan bertahan hingga diatas 10 tahun hingga 20 tahun. Diproduksi secara terurai (complete knock down) sehingga mudah dipindah, mobilisasi ke lokasi lebih murah serta dapat dilakukan perbaikan ketika terdapat kerusakan. Biogas digester (BD) dilengkapi dengan instalasi pipa gas, kompor standar pabrikan dan peralatan penunjang ( pengukur tekanan/ pressure meter) bagi pemanfaatan gas metana (methan) sebagai bahan bakar ramah lingkungan bagi keperluan pembakaran (kompor) maupun menjalankan aneka perkakas elektronik ( penerangan, penggerak mesin, perkakas rumah tangga dan seterusnya).
Dengan menempatkan sampah organik secara terpisah, kemudian dibangkitkan gas metananya dalam digester kedap udara, dengan bakteri anaerobik seperti Green Phoskko (GP-7), maka kemudian gas (CO2 dan CH4) yang diproduksinya dapat ditampung dalam gas holder di bagian atas digester. Dengan dialirkan ke inlet genset (generator biogas), gas akan didikonversi menjadi energi listrik, dan sisa akhir prosesnya, lumpur sisa hasil pencernaan (slurry) menjadi pupuk kompos yang baik bagi tanaman. Sampah organik sungguh sangat memberi manfaat bagi manusia ( penerangan, penggerak mesin maupun daya listrik bagi perkakas rumah tangga), disamping sisa prosesnya menjadi pupuk dan penyubur tanaman dan tanah pertanian.
Sayangnya,hingga kini sampah katagori organik ( dari pasar induk, sisa masakan dan makanan di Food Beverages Hotel serta restoran, feces manusia di septic tank, kotoran ternak peternakan, sampah perumahan, sampah pasar induk) seringkali tanpa pengelolaan secara baik. Karenanya bukan memberi berkah sebagai energi listrik ( bioelektrik) maupun pupuk organik, melainkan, malahan, jadi penimbul masalah kepada makin memburuknya sanitasi lingkungan dan, bahkan, setiap saat menjadi bencana yang mengintai. Karenanya, dengan keberadaan digester dan genset bio elektrik di pasaran, bahkan disajikan secara complete knock down (CKD) ini, diharapkan makin banyak pihak melakukan panen biogas dan listrik (bio elektrik), serta pupuk organik dari kemelimpahan bahan sampah dan limbah organik.*)
Posko Hijau ( Kelola Sampah Berbasis Komunitas): Panen Energi (Bioelektrik) dan pupuk dari sampah Organik
Terkait
wah bisa menjual biogas dalam tabung gak ya/……….itu bisnis menarik di masa depan dong
kualitas biogas ditentukan nilai kalorinya, dan itu berdasar pada jumlah CH4 terkandung dalam gas tersebut. Guna dimasukan kedalam tabung, biogas memerlukan peningkatan CH4 dan pengikatan atau pemurnian (purifikasi) gas terkandung yang buruk (H2S, N2) serta tenaga kompresor untuk naikan tekanan. Jadi pada dasarnya, keinginan mendistribusikan gas bio ke konsumen, bisa dilaksanakan dengan perbaikan dan investasi tertentu
Gas yang tidak baik (H2S, N2)dalam biogas akan membuat korosif saat terbakar.
Pak, saya pensiunan, dan ingin mengabdikan hidup ini untuk penglahan sampah yg bisa menghasilkan (menambah pemasukan secara ekomoni). Saya tertarik dengan cara pengolahan sampah rumah tangga yang tidak bau. Bisakah memberi info, harus kemana saya membeli alat komposter dan bagaimana penjelasannya.
Imams, BB bok H 1 No 11 Balikpapan, Kaltim; HP 081253313888; email: subagyo_imam@ymail.com
Pak Imam bisa lihat katalog di http://www.kencanaonline.com
Kini biogas hasil pembangkitan dalam digester dilewatkan tabung pemurnian ( purifikasi). Terjadi proses penghilangan gas-gas impuritas seperti CO2, H2S dan uap air, dengan itu biogas menjadi biomethan pada kemurnian methan (CH4) > 80 %
Saved as a favorite, I love your site!