Sukses Indonesia Fair 2007 Di Johor Bahru

Dengan berbagai halangan akibat waktu persiapan terbatas dan masa “peak season” liburan natal dan tahun baru, delegasi Bandung dalam Indonesia Fair 2007 di Jusco Permas Jaya -suatu kawasan bandar baru di Johor Bahru Malaysia berakhir dengan lumayan sukses. Banyak stand booth UKM Bandung mendapat penjualan retail dalam jumlah yang cukup memadai, namun lebih banyak adalah renana kontrak jumlah besar di masa akan datang. Semua produk seperti telur asin, jaket, kopiah, peci, kain batik bordir, batu perhiasan, bandrek, bajigur, herbiprima ginger, sedini green tea, sabun madu, dan lainnya ludes terjual.

Pupuk tablet Gramalet mendapat perhatian dari Datuk Paduka Hasan Omar, pengusaha terkenal pemilik Kasawari Group – dengan membawahkan bisnis otomotif dan kelapa sawit, berminat membeli baja- istilah pupuk di Malaysia- bagi kepentingan 45.000 acre tanah perkebunan sawitnya di Johor. Demikian juga anggota Kadin Kota Bandung ada yang mendapat order 1000 karton bandrek dalam kemasan serta anggota BBI-MarkNet lainnya ada yang mendapat kontrak pengadaan kain dan kebaya bagi suatu butik di berbagai outlet di Johor dan kota lainnya di Malaysia.
Pertemuan Kadin Kota Bandung dengan Dewan Perniagaan Melayu (DPM) Johor – yang difasilitasi Konjen RI di Johor pun membuahkan berbagai kesepakatan antara lain kerjasama penyelenggaraan Bandung-Johor Fair tahun 2008 dengan sekaligus merangkaikan program ekonomi Konsulat RI di Johor. Disamping rencana Expo 2008, ditawarkan juga penyediaan outlet dan showroom Bandung di Kota Johor di sebelah kantor Kadin ( Dewan Perniagaan Melayu) Johor di lokasi Jalan Geroda – Larkin Bandaraya Johor.

Sebenarnya, Johor, dengan penduduk sebagian besar keturunan Jawa dan Bugis- bahkan Sultan Johor yang sekarang bertahta pun berasal dari Bugis Celebes, dan dengan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berjumlah 460.000 orang, tentu potensial bagi pemasaran produk asal Indonesia. Kadin Kota Bandung pun menyepakati untuk mengkaji lebih jauh memikirkan berbagai kemungkinan yang ditawarkan Dewan Perniagaan Melayu antara lain pembuatan outlet produk Bandung di berbagai kawasan komunitas orang Indonesia berada- yang menyediakan sepatu, jeans, makanan khas orang Indonesia, jaket kulit, dan lainnya.

Dengan bebagai pencapaian tersebut, BBI-MarkNet di Batam- yang mengorganisir keberangkatan dan kepesertaan banyak UKM Bandung-Jakarta memenuhi undangan Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Johor merasa puas. Dengan pengalaman memobilisasi barang melalui Cargo dan angkutan Ferry Batam-Johor dengan segala lika-likunya, BBI akan makin matang dan pengalaman bagi penyelenggaraan pengorganisasian kepertaan UKM dan pengusaha lainnya dalam event di Semenanjung ( Singapura, Malaysia, Thailand, dll).

Salah satu kegiatan lapangan, Sonson Garsoni- sebagai organizer BBI MarkNet di Batam bersama Kadin Kota Bandung berkesempatan mendapat undangan makan siang nasi berani Malaysia ( biryani, red) dan minum sirop Bandung ( ternyata adalah soda gembira sih……..) serta lawatan ke berbagai perusahaan dibawah naungan Kasawari Group- yang konon juga pernah membuat mobil handmade pertama Malaysia. Namun, Salah satunya yang mengesankan adalah diantar keliling Johor dengan Jaguar terus bergambar disebelah mobil handmade pertama Malaysia milik Datuk Paduka Hj Hasan Omar, salah satu kerabat sultan Johor……………. he3x…dasar orang Indonesia: “…………. gak punya juga minimal pernah naik Jaguar….” celetuk Ketua Kadin, Deden Hidayat.+++)