Swasembada Pangan dan Bahan Bakar Kompor Rumah Tangga dari Konversi Sampah

Swasembada pangan ( beras, sayuran, ikan) serta bahan bakar biogas bagi kebutuhan masak dan makan keluarga sepanjang tahun dapat dipenuhi dari konversi sampah dalam instalasi Biogas, Bio Elektrik dan Pupuk BD 1000 L, dalam konfigurasi KPS 1000 L serta, dilanjutkan dengan pertanian padi di media polibeg.
 

Perolehan kompos organik cair dan padat dari lumpur probiotik menjadi media tanam dan penyedia nutrisi padi, sebagaimana bisa dilihat di KencanaOnline.Com, mengadakan beras dapat dilakukan sepanjang musim dan di semua lokasi Indonesia, termasuk di wilayah perkotaan dan lokasi yang selama ini tidak terdapat sawah. Dengan hadirnya KPS 1000 L berikut polibeg padi, setiap keluarga memerlukan lahan pekarangan dan dak atap rumah di desain menjadi tempat penananam.

Itulah yang dilakukan tim PT Cipta Visi Sinar Kencana (CVSK) sejak Feb 2012. Dimulai dengan merancang rumah dan sebagian bangunan kantor di desain dengan re-alokasi biaya genteng dan atap menjadi dak bagi area tanam. Percontohan dapat di kunjungi Posko Hijau – Green Phoskko Organic Product yang berlokasi 7,3 km dari jalan tol Moh Toha Bandung.  Bagi peminat jarak jauh, dapat diikuti pada programa pertanian perkotaan dan akuaponik di Radio.KencanaOnline.Com, http://radio.kencanaonline.com

Ikhtiar membangun keswadayaan pangan ( beras, sayur dan ikan) berikut energi ( biogas bahan bakar kompor), pada level rumah tangga atau keluarga Indonesia, sangat strategis mengingat :
1. meningkatnya rasio harga beras di tingkat konsumen dibanding di lokasi sawah yang dipengaruhi oleh kenaikan biaya distribusi maupun sulitnya tenaga pertanian sawah,
2. menyusutnya luasan sawah akibat terkonversi menjadi perumahan, industri dan sarana seiring perkembangan jumlah penduduk,
3. meningkatnya resiko penurunan derajat kesehatan penduduk dari konsumsi beras selama ini yang dibudidayakan dengan asupan berlebih input kimiawi dan pestisida menjadi beras organik
4. mengurangi dampak efek rumah kaca dengan mengembangkan rumah kebun
Memang masih ada masalah bagi berjalannya program ini antara lain ketersediaan alat mesin penggiling gabah untuk dioperasikan oleh level keluarga setiap hari. Pada kesempatan berikut, kami terus berikhtiar guna melanjutkannya dengan menyajikan alat lesung nangtung. Dengan produksi beras berlangsung di level rumah tangga, persediaan pangan tersimpan dalam bentuk gabah, sementara kebutuhan beras harian bisa diperoleh dengan alat berkapasitas sesuai kebutuhan konsumsi.
Bagi peminat menjadi agen pembangunan atau reseller maupun konsumen berjarak jauh dari Bandung, dapat dijamin diskusi interaktif dengan permintaan (on request) melalui programa pertanian perkotaan dan akuaponik di Radio.KencanaOnline.Com, http://radio.kencanaonline.com/ Setiap orang dengan fasilitas internet (usaha warnet dan bahkan relay oleh penyelenggara radio komunitas) dapat menjelaskan kepada prospek pelanggan, dengan bantuan kami melalui radio internet.

Layak dijalankan sebagai program oleh korporasi melalui CSR, pemerintah dan masing2 rumah tangga yang mampu berinvestasi serta semua pemangku kepentingan yang berkaitan dengan kewajiban mensejahterakan masyarakat. Mari bangun keswadayaan pangan dan bahan bakar kompor masak keluarga Indonesia !! (*)  

Selanjutnya, http://www.biogas-energi.biz/2015/02/swasembada-pangan-keluarga-dari-tanam.html

One thought on “Swasembada Pangan dan Bahan Bakar Kompor Rumah Tangga dari Konversi Sampah

  1. Mantap.sampah organik dan kotoran hewan bisa menjadi multi guna,satu penemuan bisa mengatasi beberapa masalah…biometan memang ok.kami d sulut juga suka dgn biometan yg rama lingkungan tapi belum ada.

Comments are closed.