Film Ayat-ayat Cinta Sabet Penghargaan MURI
Batam, (ANTARA News) – Film `Ayat-ayat Cinta` (AAC) meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena jumlah penontonnya terbanyak yakni 3,8 juta orang lebih. “Jangan `under estimate` dengan angka yang kecil, karena sesungguhnya yang menonton lebih banyak,” kata Jaya Suprana usai menyerahkan penghargaan MURI kepada produser AAC di Batam, Sabtu.
Ia mengatakan meski secara nominal jumlah penonton tidak terlalu besar, namun film yang diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy ini mencatat sejarah baru di perfilman nasional.
“Pertanyaannya bukan kenapa diberi Muri, tapi kok baru sekarang,” katanya. Kata dia, sebanyak 3,8 juta penonton film AAC yang dihitung MURI berdasarkan jumlah penonton di bioskop, belum lagi ditambah DVD bajakan yang beredar di masyarakat.
Produser film AAC Munoj Punjabi mengatakan diperkirakan sekitar lima juta kopi DVD bajakan film ini beredar di pasaran. Sebanyak 1,2 juta di antaranya telah dihancurkan.
Ia mengatakan selain di putar di gedung bioskop di Indonesia, film AAC juga diputar di Singapura dan Malaysia. “Bahkan akan diputar di Hongkong, India dan Brunei Darrussalam,” katanya.
Sutradara film AAC Hanung Bramantyo pada kesempatan itu mengucapkan terimakasih kepada pihak MURI yang telah memberikan penghargaan tersebut.
Ia mengatakan dirinya menggarap film AAC untuk memenuhi keinginan ibunya. “Ibu saya bilang, kalau kamu sudah bisa buat film, buatlah film tentang agamamu,” katanya. (*)
Ia mengatakan meski secara nominal jumlah penonton tidak terlalu besar, namun film yang diangkat dari novel karya Habiburrahman El Shirazy ini mencatat sejarah baru di perfilman nasional.
“Pertanyaannya bukan kenapa diberi Muri, tapi kok baru sekarang,” katanya. Kata dia, sebanyak 3,8 juta penonton film AAC yang dihitung MURI berdasarkan jumlah penonton di bioskop, belum lagi ditambah DVD bajakan yang beredar di masyarakat.
Produser film AAC Munoj Punjabi mengatakan diperkirakan sekitar lima juta kopi DVD bajakan film ini beredar di pasaran. Sebanyak 1,2 juta di antaranya telah dihancurkan.
Ia mengatakan selain di putar di gedung bioskop di Indonesia, film AAC juga diputar di Singapura dan Malaysia. “Bahkan akan diputar di Hongkong, India dan Brunei Darrussalam,” katanya.
Sutradara film AAC Hanung Bramantyo pada kesempatan itu mengucapkan terimakasih kepada pihak MURI yang telah memberikan penghargaan tersebut.
Ia mengatakan dirinya menggarap film AAC untuk memenuhi keinginan ibunya. “Ibu saya bilang, kalau kamu sudah bisa buat film, buatlah film tentang agamamu,” katanya. (*)