Meningkatkan Getah, Menggunakan Pupuk Tablet Komposisi Hara Khusus Tanaman Karet
Ketika harga harga getah karet alam melejit naik, dari Rp 3000/kg ( hingga awal 2009) menjadi Rp 18.000/kg ( mulai Desember 2010, di tingkat bakul petani), bahkan Rp.21.000/kg ( tingkat pabrik). Tingkat harga ini telah cukup memberi harapan pada para petani di sentra karet Kalimantan Selatan seperti Kab Banjar, Tanah Laut, dll. Lebih menggembirakan, menurut Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC) mencatat harga karet alam pada Rabu (31/3) telah menembus harga di atas 3,50 dollar AS per kilogram (kg) berarti angka itu merupakan harga tertinggi setelah Perang Dunia II.
Sayangnya, ketika harga naik, secara umum produktivitas karet petani Indonesia masih rendah dibanding di India, Thailand dan Vietnam. Di ketiga negara itu, produktivitas lateks kering sudah mencapai rataan 1.700 kilogram/hektar/tahun, demikian juga Malaysia, Sri Lanka dan China di atas 1.000 kg/ha/tahun.
Produksi karet tahunan dipengaruhi oleh musim, dimana produksi normal sekitar 8-10 bulan (MH) sedangkan produksi rendah sekitar 2-4 bulan yaitu pada waktu musim gugur, dimana produksi bias berkurang sampai 50% dari produksi normal. Petani, misalnya kasus pengamatan di Jambi, umumnya hanya mampu menghasilkan 20 sampai 30 keping getah/bokar (ha/th). Dimana rata-rata berat kepingan bokar berkisar antara 40 sampai 60 kg.
Menariknya, penggunaan teknologi pupuk tablet Gramalet formula Karet di Banjarbaru dan sekitarnya (Loktamu, Atambul, Cempaka, Martapura) agak berbeda dengan kondisi umum di Indonesia. Petani di beberapa sentra karet Kalimantan Selatan itu telah mampu menaikan getah hingga 40 %, dan kini mereka bisa mendapatkan 80 sd 100 kg per Ha/ sadapan. Dengan masa sadap berkelanjutan sepanjang tahun, tanpa henti, termasuk musim gugur daun hanya menurun 20 %, dan dengan getah mengental, tentu saja menaikan pendapatan petani secara nyata. Dengan produktivitas itu, bisa dihasilkan lateks 1500 kg/Ha/tahun hingga 1700 kg/Ha/ tahun.
Upaya perbaikan dg Klon unggul dan pemupukan menggunakan pupuk berimbang, yakni tablet Gramalet, dengan dibenamkan pada kedalaman 15 sd 20 cm di kawasan kebun karet dilakukan sebagai upaya memacu kenaikan getah guna meraih pendapatan di saat harga melonjak. Tentu saja ikhtiar ini di diharapkan turut memakmurkan petani karet kita. Itulah beberapa kesimpulan dalam seminar singkat ” Meningkatkan Produktivitas Karet melalui Pemanfaatan Pupuk Tablet Gramalet”, di Hotel Permata Inn, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Guna mendukung metoda pemupukan berimbang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis unsur hara tunggal yang dicampur secara sederhana ( simple blending), atau dicampur secara mekanis ( mechanical blending) atau melalui teknologi pencampuran secara kimia ( chemical blending) yang disebut pupuk majemuk dengan komposisi kandungan hara atau formula tertentu. Sementara pemupukan spesifik lokasi didekati dengan membaca data sekunder peta kesuburan tanah di suatu wilayah diikuti dengan mendengar informasi pelanggan akan kondisi kebun. Informasi petani tentang kondisi tanaman secara visual juga bisa memberikan data bagi dasar perhitungan penyusunan komposisi unsur hara pupuk yang akan diproduksi ditingkat pabrik.
Tablet Gramalet® Karet adalah pupuk majemuk kandungan hara lengkap, berbentuk tablet, yang kompisisi haranya diformulasi dan diproduksi khusus bagi tanaman Karet. Pupuk formula ini akan sangat membantu petani pelanggan mendapatkan berbagai unsur hara pupuk sekaligus. Dengan kandungan lengkap meliputi hara makro primer ( N, P,K), makro sekunder (Mg,S,Ca) dan mikro elemen esensial ( Fe, B, Bo, Mn, Zn, Cl) dan disajikan dalam bentuk tablet 10 gr. Pupuk ini memiliki kemampuan lepas hara terkendali ( contolled release fertilizer), yang dengan demikian memberi suplai hara secara terus menerus sepanjang masa penyerapan, diindikasikan mampu menaikan produktivitas getah tanaman karet, termasuk di masa bulan gugur daun. Produk ini telah terdaftar pada Departemen Pertanian Republik Indonesia No: T905/BSP/II/2003 serta mendapat sertifikasi mutu dan hak Tanda SNI.
Jenis Tanaman | Fase/Umur | Ukuran dan Dosis/pohon | Dosis (Kg/ha./th). | |
Gr | Jumlah tablet | |||
Kelapa Sawit | 1-6 bulan | 3 | 6 | 2,5 |
(Pre nursery) | ||||
7-10 bulan | 10 | 7 | 9,8 | |
(main nursery) | ||||
1 tahun | 10 | 50 – 70 | 70 – 98 | |
2 – 3 tahun | 10 | 80 – 100 | 112 – 140 | |
4 – 8 tahun | 10 | 120 – 140 | 168 – 196 | |
9 – 13 tahun | 10 | 180 – 200 | 252 – 280 | |
14 – 20 tahun | 10 | 160 – 180 | 224 – 252 | |
> 20 tahun | 10 | 100 – 120 | 140 – 168 | |
Cengkeh | 1 – 2 tahun | 10 | 3 – 6 | 3,6 – 7,2 |
2 – 3 tahun | 10 | 6 – 20 | 7,2 – 24 | |
4 – 6 tahun | 10 | 20 – 60 | 24 – 60 | |
> 6 tahun | 10 | 60 – 200 | 60 – 120 | |
Karet | Persemaian | 10 | 3 | 4,5 |
di polybag | 10 | 3 | 15 | |
1 – 2 tahun | 10 | 10 – 12 | 50 – 60 | |
2 – 3 tahun | 10 | 12 – 14 | 60 – 70 | |
4 – 6 tahun | 10 | 16 – 20 | 80 – 100 | |
> 6 tahun | 10 | 12 – 14 | 60 – 70 |