Begitulah dasar berfikir ketika Tim Direct Selling Mobile (DSM) Kencana merencanakan dan memulai di lokasi sasaran di suatu Supermarket besar – Tiara ( Sentral Parkir) – di Bali. Pemilihan produk herbal, handicraft dan snack unique ini didasarkan kalau penjualan produk perusahaan PT CV Sinar Kencana harus diperbesar komposisinya dengan mengenalkan katagori makanan dan barang primer lainnya. Diharapkan, ditengah prediksi makin lesunya daya beli masyarakat guna membeli barang sekunder, katagori herbal-handicraft dan unique snack mah akan tetap memiliki permintaan. PT CV Sinar Kencana – yang memiliki aneka Kencana Articles– mulai barang sekunder dan kebutuhan perusahaan, dalam kelompok gardening articles ( pupuk majemuk, komposter) sampai ke produk katagori makanan dan bahan minuman keperluan rumah tangga, dalam kelompok Family Articles ( herbal, snack dan handicraft) berusaha membaca itu, kemudian dengan segala upaya berangkatlah Tim DSM ke Bali, 24 Juli hingga 29 Juli. Dasar pertimbangan lokasi sasaran adalah karena Bali telah menjadi area dengan angka permintaan akan herbal yang terbesar dan kuatnya permintaan akan kerajinan. Mungkin karena pengaruh permintaan dari para turis mancanegara, namun setidaknya itulah hasil pencermatan Brand Business Development (BBD) CVSK atas statistik produk di Indonesia.
Menempati stand terdekat ke pintu masuk di depan swalayan terkenal di Bali, Tiara Sentral Parkir, Kencana Articles mendapat perhatian cukup dari pengunjung – yang rata-rata group turist Asia ( China, Jepang). Dengan dipandu oleh tourist guide, umumnya rombongan ini memasuki Tiara di Lt 2 guna menyantap hidangan Dim Sum- Javanesse dan Chinesse food; sambil menjadikan sentral parkir – sebagai terminal transit menggunakan kendaraan lebih kecil memasuki kota dan kawasan wisata. Makin padatnya jalan-jalan area wisata dipantai Kuta, Nusa Dua dan Sanur serta umumnya semua tujuan wisata di Bali, mengharuskan bis wisata hanya sampai Sentral Parkir kemudian digantikan kendaraan lebih kecil untuk bisa sampai lokasi-lokasi wisata di Pantai Kuta, Legian, Sanur, Nusa Dua dan Seminyak.
Berbekal aneka produk herbal (HerbiPrima® Herbal), AkUOkE!® unique snack, Coffe dan Tea SediNi®) dan KenCana® Handicraft mahoni, Tim DSM – yang salah satunya, Rissa Ayu- alumnus Sastra Jepang UNPAD dan lumayan fasih berbahasa Jepang- berusaha mengenalkan Kencana Articles produk kepada para pengunjung. Dengan mendapat support tester herbal racikan Ibu Ratih Dianti – seorang herbalist – yang sehari-hari membuka fresh herbal di Outlet Kadin Kota Bandung, berlangsunglah kompetisi penawaran-penawaran kepada setiap pengunjung karena berebut lahan dengan produk sejenis keluaran indutri besar di dalam negeri – yang juga membuka stand DSM di area sama.
Tidak mudah memang meyakinkan para tourist, namun setidaknya Kencana Articles pernah dikenalkan – walaupun mereka berbelanja kelak di supermarket atau di art shop- dimana Kencana Articles sudah diminati untuk di placement di beberapa Mini Market maupun Tiara Supermarket itu sendiri. Dengan dukungan perhatian manajemen Tiara, dan dengan pemilikan 4 ( empat) outlet supermarket besar di Bali- meliputi Tiara Gatsu- Tiara Monang Maning- Tiara Cokro dan Tiara Sentral Parkir itu sendiri, diharapkan segera kencana Articles hadir di rak-rak makanan dan bahan minuman di berbagai supermarket dan mini market serta aneka handicraft mahoni akan tergelar di berbagai art shop di Bali.
Walhasil, setelah bergulat 5 ( lima) hari sejak pagi hingga malam- tanpa se haripun berlibur dan berekreasi- walaupun di hari sabtu dan minggu, Tim DSM KenCana – dengan bantuan pimpinannya – yang kemudian ikut serta menghadirkan relasi bisnisnya, akhirnya mampu menghabiskan semua produk yang disiapkan dari Bandung. Dari kegiatan ini didapatkan juga kontak dengan usahawan Tasikmalaya– yang telah lama mukim di Bali, Yudi Darmawan, S.Sos, yang kemudian mengageni Kencana Articles di Bali. Dengan hadirnya Yudi Darmawan, memegang keagenan Kencana Family Articles di Bali – lengkap sudah keagenan Kencana Articles di Bali termasuk agen lama, Kencana Gardening Articles oleh CV Sedhana Jaya.
Ternyata kerja keras dan kemauan untuk mengenalkan secara gigih adalah tinggal modal satu-satunya bagi usahawan kecil setelah kalah dalam hal belanja promosi maupun placement di jaringan bisnisnya. Inilah yang berbeda dan akan membedakan antara usaha kecil dan usaha besar agar tetap bisa eksis di pasar. Tanpa itu, jika mengandalkan jurus konvensional melalui promosi, layanan dan sistim distribusi sebagaimana dilakukan usaha besar, mana tahan UKM menandingi usaha besar. Usaha besar kok dilawan ? ++++++)