Pupuk ( Part 01) : NPK Tester Bantu Hemat Pupuk

Kebutuhan akan unsur hara dalam bentuk pupuk tanaman bagi peningkatan produktivitas pertanian makin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk tersebut, secara langsung, meningkatkan pula kebutuhan akan bahan pangan dan bahan baku industri serta energi terbarukan ( renewable energy) yang notabene berbasis pada pertanian dan tanaman. Kondisi tanah Indonesia, yang makin miskin hara akibat over eksploitatif, juga memberi kontribusi pada meningkatnya penggunaan dosis pupuk (urea) per satuan luas. Persepsi dan kebiasaan para petani dalam memperlakukan tanaman, pada lahan miskin hara tersebut, adalah dengan menambah dosis pupuk (urea), sampai dicapai penampilan tanaman yang sehat – yang menurut mereka sehat itu dipersepsikan dengan jika tanaman hijau.


Ketersediaan pupuk kimia, sebagai sumberdaya tidak terbarukan (unrenuwable), sementara dilain pihak penggunaannya makin meningkat, telah dan akan mendorong peningkatan harga secara terus menerus. Bahkan ancaman defisit, antara kebutuhan unsur hara pupuk dengan ketersediaan, tanpa antisipasi yang memadai sejak saat ini diprediksi akan makin besar dimasa-masa mendatang. Belum berjalannya konsep pemupukan spesifik lokasi, yakni teknik asupan hara berdasar kondisi kesuburan lahan di masing-masing lokasi (spesifik lokalita), juga telah memberi sumbangan pada menaiknya kebutuhan pupuk. Pemakaian dosis pupuk pun berjalan dengan tidak bijaksana. Walaupun telah menjadi kebijakan pemerintah sejak lama, dan diyakini akan meningkatkan produktivitas tanaman sekaligus mengurangi pemakaian pupuk, petani dan pelaksana pemerintahan di lapangan pada umumnya belum menjalankan pola pemupukan spesifik lokalita tersebut. Bahkan lebih jauh, kondisi yang ada memperlihatkan kalau sebagian besar petani Indonesia diluar sebagian kecil pengusaha perkebunan dan perusahaan agribisnis- masih memiliki ketergantungan bahwa pupuk adalah urea (urea minded) serta belum memiliki akses yang memadai terhadap penguasaan data dan informasi kesuburan lahan tempat pengusahaan pertaniannya.
Salah satu upaya sederhana guna mengetahui kandungan hara dalam tanah pertanian dan perkebunan, yang bisa dilakukan di lapangan, adalah memanfaatkan alat uji NPK meter. NPK Tester kini bisa diperoleh dengan kualitas baik, memiliki akurasi tinggi ( margin error 0,1 %), dapat dibaca perolehan angka ujinya sesaat sample di ekstraksi dan diukur dengan jarum tester.  
Pada dasarnya cara uji kandungan hara dalam pupuk adalah kolorimetri yang mengacu pada pedoman standard Nasional Indonesia ( SNI) serta meliputi jenis-jenis pupuk antara lain : Tripel Phospat, NPK, KCL, Urea, Amonium phospat dan lain-lainnya. Adapun jenis unsur hara makro element yang dapat diuji NPK Tester Digital ini meliputi :

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Ø Unsur Nitrogen ( N)
Dengan destruksi contoh ( sample) pupuk menggunakan asam kuat, akan dihasilkan senyawa garam amonium, kemudian dilakukan pengembangan warna dengan nesslerisasi langsung dalam suasana basa dan akan diperoleh kompleks berwarna kuning dengan ketajaman warna sebanding dengan kandungan Nitrogen dalam contoh.

Ø Unsur Phospor ( P)
Kandungan phospat dalam contoh pupuk dapat ditetapkan berdasarkan reaksinya dengan amonium molbdovanadat membentuk kompleks berwarna kuning dengan ketajaman warna yang sebanding dengan kandungan phospatnya.
Ø Unsur Kalium ( K)
Unsur kalium dalam pupuk bereaksi dengan senyawa cobaltinitrit yang berupa endapan berupa stabil dengan ketajaman warna sebanding dengan kandungn kalium dalam contoh.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
BAGIAN-BAGIAN DARI ALAT
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Adapun bagian-bagian dari alat uji pupuk sederhana antara lain :
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
1. Tombol ON/ OFF Pemilih Jenis Uji
2. Tuas Pengatur Nol ( Zero Adjust)
3. Tempat contoh
4. Tombol
5. Peraga digital hasil uji
6. Timbangan Digital Sampel

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
SPESIFIKASI ALAT UJI PUPUK
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Prinsip Analisis : Kolorimetri
Jangka Uji :
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
N: 0-40 %
P: 0-40 %
K: 0-25 %
Jumlah Contoh : 0, 1-0, 2 gr
Sumber tenaga Batery: 2X9 Volt
Dimensi : ( 5× 14× 17) cm
Dimensi dengan kemasan: 10× 30× 40) cm
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Dengan keberadaan alat uji NPK Tester Digital dibawah kalibrasi oleh Barristan RI memungkinkan para petani, pekebun, pengusaha perkebunan, produsen pupuk dan instansi pemerintah yang terkait kewenangan dengan pengawasan peredaran pupuk mendapat manfaat. NPK Meter juga dapat digunakan dalam mengukur kandungan NPK pada setiap material ( yang larut dalam pereaksi) yang diduga terkandung hara di dalamnya, antaranya tanah pertanian, material galian tambang ( posfat, guano) , dll.

Jenis Tanaman Fase/Umur Ukuran dan  Dosis/pohon Dosis (Kg/ha./th).

Gr Jumlah tablet
Kelapa Sawit 1-6 bulan 3 6 2,5

(Pre nursery)
7-10 bulan 10 7 9,8
(main nursery)
1 tahun 10 50  –   70 70 – 98
2 – 3 tahun 10 80  –  100 112 – 140
4 – 8 tahun 10 120 – 140 168 – 196
9 – 13 tahun 10 180 – 200 252 – 280
14 – 20 tahun 10 160 – 180 224 – 252
>  20 tahun 10 100 – 120 140 – 168
Cengkeh 1 – 2 tahun 10 3  –    6 3,6 – 7,2
2 – 3 tahun 10 6  –   20 7,2 – 24
4 – 6 tahun 10 20 –  60 24  – 60
>  6 tahun 10 60 – 200 60 – 120
Karet Persemaian 10 3 4,5
di polybag 10 3 15
1 – 2 tahun 10 10 – 12 50 –  60
2 – 3 tahun 10 12 – 14 60 –  70
4 – 6 tahun 10 16 – 20 80 – 100
>  6 tahun 10 12 – 14 60 – 70

Jenis Pembibitan Tanaman belum Tanaman
Tanaman Menghasilkan Menghasilkan
 ( per tablet @ 10 gram) ( per tablet @ 10 gram)
Teh 1 2 – 4 2 – 4
Tanaman HTI 1 – 2 2 – 9 10 – 14
Kakao 4 – 6 6 – 12 15 – 30
Tebu 4 – 6 1 tablet/30 cm
Nanas 2 – 4 6 – 12 10 – 25
Apel 2 – 4 6 – 12 10 – 25
Pisang 4 – 6 6 – 10 10 – 14
Rosella 2 – 3 4 – 6 6 – 8
Kopi 4 – 6 6 – 12 20 – 26
Mangga 2 – 4 10 – 12 20 – 50
Alpokat 2 – 4 10 – 10 20 – 50
Salak 2 – 4 6 – 12 15 – 30
Anggur 3 – 5 6 – 12 12 – 16
Jeruk 4 – 6 6 – 12 20 – 50
Panili 4 – 6 6 – 12 20 – 30
Pala 4 – 6 6 – 12 20 – 30
Pepaya 4 – 6 6 – 12 20 – 30
Rambutan 4 – 6 6 – 12 20 – 70
Lada 4 – 6 6 – 12 20 – 30
Durian 2 – 4 10 – 15 20 – 50
Jambu 2 – 6 6 – 12 20 – 50