Berbagi Margin Mengokohkan Bangunan Usaha

Menutup tahun usaha 2006, setelah pertemuan dengan para agen CVSK yang kini berjumlah lebih dari 25 perusahaan agen ( daftar klik disini ) di wilayah Indonesia dan Semenanjung- di Hotel Kaisar Jakarta pada bulan Agustus 2006, Direktur dan Manajemen PT Cipta Visi Sinar Kencana ( CVSK ) menyambangi agen di lokasi keberadaan agen dan PWK. Dimulai dengan mengunjungi agen Kmsb di Malaysia tanggal 19 sd 27 November sekaligus support Expo, kemudian ke Aileen – outlet penjualan woodcraft di Liang Court River Valley Singapura tanggal 24 sd 25 November, kemudian juga tanggal 27 sd 29 November di Hotel Garuda Plaza Medan bertemu dengan agen Aceh, Labuan Batu dan Medan, serta awal Desember di Tempat Pelatihan NLD dan Kompos PT Mitra P Prima di BOGOR bertemu dengan agen Jakarta, Bogor dan Bekasi serta tanggal 14 sd 16 Desember di tempat agen Saleh Tiro PT Mastolindo di Jl. Jakarta 27 Perak Surabaya.

Berbagai isyu pun dibincangkan mulai teknis produk pupuk majemuk, komposter – yang makin meluas peminatnya, dukungan promosi prinsipal CVSK hingga soal tatacara pembayaran dan discount. Bagi CVSK, kendati memiliki Online shopping – dimana pelanggan bisa membeli langsung secara online- dan Unit Marketing Executive (ME) – sebagai organ penjualan langsung ( direct selling ) perusahaan kepada pelanggan, namun sangat mementingkan keberadaan para mitra agen pemasaran sebagai ujung tombak penjualan di lapangan. Peranan agen CVSK bukan hanya soal pemanfaatan peluang pemasaran dengan kerelaan prinsipal melakukan pembagian margin antara Prinsipal dengan agen, melainkan lebih jauh CVSK memandang bahwa agen sangat berperanan dalam mengambil over masalah tatacara pembayaran bagi kedua pihak. Konsumen baru sebelum menjadi Pembeli- yang belum kenal CVSK serta jauh dari keberadaan principal tentu tidak mengenal baik kami dan wajar jika kurang percaya guna melakukan pembayaran di saat penempatan order (Opj). Dan, sebaliknya, CVSK juga memiliki prosedur penjualan standar kalau pengiriman barang baru dilakukan sesaat diterimanya pembayaran. Bahkan dalam kondisi pemesanan produk by order – misal untuk Pupuk Majemuk Formula Flexible Gramalet – yang memang diproduksi berdasar formula pesanan konsumen- justru pembayaran disaat penempatan order- jauh sebelum produksi. Pembayaran advance payment seperti ini tentu menyulitkan konsumen – yang berjauhan dengan keberadaan principal company di Bandung jika tanpa kepercayaan ( trust) yang luar biasa pada CVSK. Transaksi besar kemungkinan gagal karena tatacara pembayaran yang belum singkron antara konsumen dan prinsipal semacam diatas. Memang dalam perdagangan dimungkinkan para pihak membuat LC local atau SKBDN ( Surat Keterangan Berdokumen Dalam Negeri ), dimana pembeli membuka account pembayaran di Bank tertentu dan kemudian Bank menjadi perantara dengan mendebetnya di saat Prinsipal menyampaikan B/L ( bill of lading/ dokumen bukti muat barang); Namun dalam prakteknya, LC Local atau SKBDN ini agak rumit dan mahal terutama bagi pembelian dengan nilai kurang besar atau kurang signifikan.

Memang, kendati persyaratan tatacara pembayaran advance payment menyangkut kepercayaan (trust), bukan berarti sama sekali CVSK tidak pernah mendapat keuntungan dan kepercayaan ( trust) dari tatacara pembayaran dimuka. Penjualan ke New Zealand –Australia, Jepang, dan banyak pembeli di dalam negeri di pulau berbeda seperti dengan eksportir Kakao di Ujung Pandang dengan mudahnya kami menerima pembayaran dimuka untuk beberapa container. Bahkan pembeli import dari New Zealand mebayara T/T advance – atau telah memberi kepercayaan kepada CVSK dengan membayar dimuka. Dan bahkan semua transaksi online shopping di www.kencanaonline.com dipastikan semuanya berdasar tatacara pembayaran advance ini. Namun tentu saja prosentasinya dibanding total penjualan CVSK masih relative dibawah 50 % dari semua transaksi penjualan per tahun. Nah, dalam kepentingan meningkatkan layanan penjualan dan dalam kerangka menjadi jembatan gap tatacara pembayaran – yang diinginkan oleh Prinsipal dan konsumen itulah terdapat peran keberadaan agen- yang notabene berada di dekat konsumen pelanggan. Agen berperanan menyelesaikan saling ketidak percayaan antara konsumen dengan principal dalam menyelesaikan suatu transaksi. Agen mengambil posisi mengikuti tatacara pembayaran sebagaimana dipersyaratkan prinsipal CVSK, sementara konsumen bisa membayar secara cash on delivery (COD) – yakni membayar saat serah terima barang. Jadi diatas kepentingan perluasaan info produk, CVSK memandang bahwa peranan agen akan sulit tergantikan oleh adanya Marketing Direct Seling dari perusahaan principal CVSK sekalipun.

Bagi Marketing (ME) Direct Selling CVSK pun bukan masalah dengan adanya posisi agen ini. Disamping masih luasnya pilihan segmen konsumen, dalam suatu transaksi, ME- yang memang mendapat insentif dari setiap penjualan dapat bekerjasama dengan agen melanjutkan dan menerima over suatu transaksi. Bahkan kalkulasi pendapatannya pun bisa lebih besar. Bayangkan, jika agen mendapat discount penjualan 35 %, bukankah pengoveran peluang pasar – yang sudah menjadi penjualan namun terganjal kekurang percayaan bisa dilakukan dengan pembagian discount agen dan para Marketing Executive (ME) ? wah jika ilmu ini dibuka, bisa-bisa keuangan principal makin tergerus marginnya oleh kedaan kerjasama agen dan para ME dong …….? Kendati kami buka wawasan ini, dan kami tahu resikonya akan terjadi kolaborasi agen dan ME, namun kami rela dan mengerti kok. Bukankah kalkulator yang baik juga memiliki feature penambahan (+), pengalian (X) dan pengurangan (-) juga pembagi (/) ?
Kalau prinsipal ngak merelakan pembagian margin dengan semua pihak pemberi nilai tambah ( added value) produk perusahaan ini, bagaimana CVSK bisa berkembang ? Mungkin kalkulator itu akan dianggap rusak dan dibuang maka, tidak bisa lagi menjalankan penambahan maupun pengkalian ? Jadi silaturahmi antara berbagai komponen manajemen dengan para agen yang kini makin berkembang luas ini sesungguhnya sumber rezeki………………..+++++++++++++++++)

“Unique- Healthy & Easy”