Jika konsumen beras, dalam hal ini (rumah tangga/ keluarga, rumah makan, dan pengguna beras lain) membeli bentuk gabah ( bukan beras) apalagi secara langsung ke petani, dan mengolahnya menjadi beras di masing-masing rumah, akan memposisikan gabah tidak lagi sebagai bahan baku, melainkan produk akhir ( end product) diperjualbelikan di pasar ( traddable goods).
Pasar akan berlangsung dengan persaingan terbuka. Petani tidak lagi bergantung kepada perantara, pembentuk rantai tataniaga, ke konsumen akhir. Harga terbentuk oleh mekanisme pasar sempurna, tidak lagi berlangsung dalam kondisi seperti sekarang, penjual banyak dengan pembeli sedikit ( monopsoni). Caranya? Miliki alat pengupas atau penggiling padi (manual) oleh masing-masing rumah, kumpulan rumah keluarga besar, warung makan, restoran, kantor pemerintah, koperasi karyawan, warung2 tradisional meniru beras buatan mini market dan sejenisnya. Cocok juga bagi institusi pertanian dan peraga pendidikan sekolah.
Alat terbuat dari kontruksi besi ( 55 x 25x 30 ) cm dengan 2 buah roll karet dan sprocket pada rasio tertentu, APP 15 L berkemampuan menggiling gabah kering (GKG) 15 liter per jam. Tergantung kebutuhan, bisa hasilkan 100 kg/ hari maupun sekedar buat makan harian
MENURUNKAN HARGA BELI BERAS Rp 5000/kg
Jika anda sebagai konsumen beras membeli gabah dari petani sesuai HPP, misal saat ini Perpres No 5/’2015 ( 14 April ) Rp 4.600/ kg maka, dengan rendemen minimal 65 % ( atau beli 2 kg digiling di rumah akan jadi 1.3 kg beras), seolah anda membeli beras Rp 9.200 untuk 1,3 kg atau, Rp 7.076/ kg beras sementara di pasar saat sama Rp 12.000/ kg. Kalau rendemen gabah lebih besar, biaya anda beli beras akan lebih murah lagi. Tapi ya itu tadi, anda harus menggiling sendiri dengan penggiling padi manual……….menggunakan energi nasi.
Manfaat punya alat penggiling beras (manual), disamping biaya beras lebih murah, adalah :
- 1, bisa simpan stock dalam bentuk gabah (GKG) hingga 2 tahun tanpa tempat mahal, jauh lebih tahan ketimbang menyimpan bentuk beras ( dalam alat penyimpan beras yang mahal)
- 2. kandungan nutrisi tinggi dengan mengatur derajat sosoh (jangan terlau menggiling bersih, hingga kulit ari habis)
- 3. nasi lebih enak dari beras dadakan (fresh), anda cukup menggiling sesuai kebutuhan masak nasi harian
- 4. menaikan solidaritas dengan saudara (petani), gabah akan ramai diperjualbelikan di pasar,
- 5. bisa juga buat usaha keluarga, beras kemasan, dengan merk anda sendiri,
MEMUDAHKAN PEMASARAN DAN MENAIKAN PENDAPATAN PETANI
Bagus, bisa terhindar juga dari kejahatan para mafia penjual beras yang suka mencampurkan zat pemutih kimia ke dalam beras.
Pak Jajang Sutrisno, kami baru tahu ada pelaku pencampuran pemutih beras. Konsumen harus diedukasi justru beras mengandung kulit ari adalah menyehatkan. Terimakasih pak