Buat Beras Di Rumah, Gabah Petani Tak Perlu (Lagi) Melalui Tengkulak

Diskusi, penelitian dan seminar mengentaskan petani (gurem) mungkin sudah ribuan kali dalam kurun puluhan tahun. Namun nilai tukar produk pertanian (padi) tak kunjung membaik. Menaikan posisi tawar petani, sebagai jalan menaikan kesejahteraannya, kini sedang diikhtiarkan agar hasil panen ( Gabah Kering Giling)  terjual kepada konsumen dan, bukan melalui pedagang perantara (tengkulak).

Jika konsumen beras, dalam hal ini (rumah tangga/ keluarga, rumah makan, dan pengguna beras lain) membeli gabah secara langsung ke petani, dan mengolahnya menjadi beras di masing-masing rumah, akan mendudukan gabah sebagai produk akhir ( end product) diperjualbelikan di pasar ( traddable goods). 

Pasar akan berlangsung dengan persaingan terbuka. Petani tidak lagi bergantung kepada rantai tataniaga (tengkulak) perantara ke konsumen akhir.  Harga terbentuk oleh mekanisme pasar sempurna, tidak lagi berlangsung dalam kondisi seperti sekarang, penjual banyak dengan pembeli sedikit ( monopsoni). Caranya? Miliki alat pengupas atau penggiling padi (manual) oleh masing-masing rumah, kumpulan rumah keluarga besar, warung makan, restoran, dan sejenisnya.

ALAT PENGGILING PADI MANUAL

Alat terbuat dari kontruksi besi ( 55 x 25x 30 ) cm dengan 2 buah roll karet dan sprocket pada rasio tertentu, APP 15 L berkemampuan menggiling gabah kering (GKG) 15 liter per jam. Cocok digunakan komunitas/rumah tangga, warung makan, restoran, kuliner maupun institusi pertanian dan peraga pendidikan sekolah.

MENURUNKAN HARGA BELI BERAS Rp 5000/kg

Jika anda sebagai konsumen beras membeli gabah dari petani sesuai HPP, misal saat ini Perpres No 5/’2015 (April 2015) Rp 4.600/ kg maka, dengan rendemen 65 % ( atau beli 2 kg digiling di rumah akan jadi 1.3 kg beras), seolah anda membeli beras Rp 9.200 untuk 1,3 kg atau, Rp 7.076/ kg beras sementara di pasar saat sama Rp 12.000/ kg.  Tapi ya itu tadi, anda harus menggiling sendiri dengan penggiling padi manual……….

Manfaat punya alat penggiling beras (manual), disamping biaya beras lebih murah, adalah :

1, bisa simpan stock dalam bentuk gabah (GKG) hingga 2 tahun tanpa tempat mahal, jauh lebih tahan ketimbang menyimpan bentuk beras ( dalam penyimpan beras mahal)

2. kandungan nutrisi tinggi dengan mengatur derajat sosoh (jangan terlau bersih hingga kulit ari habis)

3. nasi lebih enak dari beras dadakan (fresh), anda cukup menggiling sesuai kebutuhan masak nasi harian

4. menaikan solidaritas dengan saudara (petani)
Detail, http://kencanaonline.com/index.php?route=product/product&path=79&product_id=349

One thought on “Buat Beras Di Rumah, Gabah Petani Tak Perlu (Lagi) Melalui Tengkulak

  1. I am really inspired with your writing talents as smartly as with
    the layout on your blog. Is that this a paid topic or did you
    modify it your self? Either way keep up the excellent high quality
    writing, it's uncommon to peer a great blog like this one today..

Comments are closed.