Perkembangan pengolahan sampah menjadi biogas dan bahkan, lebih maju lagi menjadi bahan bakar bagi PLTBM – Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa sebagaimana dikembangkan PTCipta Visi Sinar Kencana (CVSK) sudah terbuktikan. Dan selanjutnya, setelah dimurnikan, biogas dapat dimanpatkan hingga 200 bar dalam botol bertekanan. Dalam tabung bertekanan, biogas yang berasal dari sampah organik ini, digunakan sebagai subtitusi bahan bakar engine (statis dan mobil), bahan bakar kompor dan pemanggang (grill) serta bahan bakar generator dalam pembangkitan listrik.
Terkait kepentingan pemilik kewenangan suatu kota memperbaiki sanitasi rumah dan lingkungan, kini digester biogas dapat juga dirancang sebagai sarana bagi penuntasan sampah berbasis masyarakat. Seperti direncanakan Walikota Bandung.misalnya, penempatan biodigester biogas akan berperanan besar dalam mereduksi sampah, khususnya jenis organik ( termasuk sampah sisa makanan hewani).
Bagi kepentingan penguatan motivasi masyarakat mengurus sanitasi pada level rumah, keberadaan digester biogas pada level RT/ komunal, yang ideal diorganisisr kelembagaan Bank Sampah, akan menjadi pusat kordinasi pengolahan sampah di level rumah. Tersedianya larutan probiotik- yang dihasilkan fermentasi digester- memberikan supply bagi pembiakan plankton kolam ikan lele dalam tangki di rumah. Bagi tuntasnya sampah penyebab buruknya sanitasi utamanya sampah organik, penyediaan digester pada level RT/ komunal akan baik jika diikuti penyediaan kolam tangki ikan lele di level rumah.
Bagi kepentingan penguatan motivasi masyarakat mengurus sanitasi pada level rumah, keberadaan digester biogas pada level RT/ komunal, yang ideal diorganisisr kelembagaan Bank Sampah, akan menjadi pusat kordinasi pengolahan sampah di level rumah. Tersedianya larutan probiotik- yang dihasilkan fermentasi digester- memberikan supply bagi pembiakan plankton kolam ikan lele dalam tangki di rumah. Bagi tuntasnya sampah penyebab buruknya sanitasi utamanya sampah organik, penyediaan digester pada level RT/ komunal akan baik jika diikuti penyediaan kolam tangki ikan lele di level rumah.
Memperbesar kapasitas olah, dikenalkan kolam tangki KT 1000 L yang menjadi media tumbuh ikan lele ( Clarias) pemakan daging (karnivora) dengan kebiasaan makan ( food habits) sebagai pemangsa habis sisa makanan (hewani meliputi ikan, daging, ayam, ikan asin).
Tangki kolam KT 1000 L tersedia dalam instalasi shelter 3 KT 1000 L, 5 KT 1000 L atau tergantung kebutuhan dapat dibangun berdasar kebutuhan skala ( scalable). Kolam Tangki telah dilengkapi dengan media bagi probiotik penumbuh plankton dan dekomposer sampah ( sisa pakan dan kotoran lele). Sehingga, budidaya lele spesies pemakan sampah hewani ini akan tetap menjamin kolam dan rumah selalu higienis, terhindar dari berkembangnya jentik nyamuk serta tidak berbau dan bahkan memberi manfaat, disamping sebagai kesenangan, juga menjadi sediaan protein warga kota (*)