Ketika dibiarkan tanpa penambangan (landfill mining), penimbunan sampah di TPA sejak sebelum berlakunya kewajiban sanitary landfill berdasar UU No 18/2008 yang dilakukan tumpuk buang terbuka (open dumping) selama puluhan tahun tersebut, menghasilkan jutaan m3 gas metan ke udara. Merujuk referensi, tiap1 ton sampah adalah penyumbang 50 kg metana ke atmosfir menjadi penyebab efek rumah kaca atau pemanasan semesta (global warming).
Dengan teknik pengeboran Landfill Mining Gas (LFG), kini gas metan (CH4) di kedalaman TPA dapat ditambang. Kemudian, dengan Methan Purifier, dimurnikan dari pengotor (Amoniak, H2O, H2S dan CO2) sehingga berkualitas untuk dijadikan bahan bakar pengganti solar dan premium dalam menjalankan generator listrik (bahan bakar biogas), engine dan pembangkitan termal. Keuntungan dari penggunaan energi landfill gas (LFG) adalah (i) akan mengurangi bau, (ii) mencegah gas metan terlepas ke atmosfir dan (iii) mempengurangi resiko memburuknya iklim. Dalam kaitan penilaian pengelolaan lingkungan suatu kota, penambangan gas metan memberi bobot ( nilai 9) bagi raihan Adipura Kencana.
Dalam skala TPA Kota kecil, sedang dan besar (non Meropolitan), seperti pengalaman Tim KencanaOnline.Com menjadi penyedia teknologi TPA Kota Malang, Unaha Kendari dan pengelola TPS di banyak lokasi, pemanfaatan segera dapat dilakukan dengan investasi murah dan pengerjaan cepat adalah, dengan memurnikan dan mengkompresi metan dalam kompor tabung bertekanan. Pilihan lain membagikan gas metan murni hasil penambangan dan pemurnian di TPA, menggunakan instalasi damper. Metan atau biogas dalam tabung bertekanan maupun yang dialirkan instalasi damper ke rumah penduduk dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar, pengganti LPG, untuk kebutuhan memasak warga sehari-hari. Gas metan termurnikan juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar generator dan engine alternator ( biogas) dalam PLTBM – Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa, atau dibakar (flaring) dalam lampu-lampu petromak biogas ikut menambah keindahan dan memberi penerangan. Tentang cara penggunaan dan pemanfaatan biogas metan bagi pemanfaatannya di masyarakat, dapat dilihat di video tentang Energi Terbarukan.
Lebih maju lagi dari sekedar menambang (landfill gas) dan penampungan gas metan, aneka jenis sampah di TPA yang umumnya telah mengering, menjadi material pembangkit energi listrik dengan gasifikasi. Aneka jenis material di TPA, setelah dipisahkan dengan mesin pemilah dan pengayak sampah akan didapatkan kompos. Sementara sisa pengayakan, berupa material aneka plastik ( pampers, kresek, kemasan makanan, HDPE), dibuat minyak bakar melalui reaktor pirolisis serta sampah kering lainnya (kayu, kain perca, kemasan, dll) menjadi bahan baku bagi proses gasifikasi. Dengan gasifikasi dan pirolisis, disamping bermanfaat memperpanjang usia TPA, material sisa ini dapat dibangkitkan menjadi minyak bakar untuk bahan bakar engine yang dikopel ke alternator dinamo serta energi panas dengan kandungan kalor tinggi menjadi energi gerak. Perolehan energi panas dan gerak, akan memberi tekanan bagi berputarnya turbin dalam Gasifier menghasilkan listrik.
Perolehan listrik skala besar di TPA, dengan mudah dimanfaatkan warga dalam skala jarak jauh atau radius beberapa km dari lokasi guna memenuhi kebutuhan energi listrik murah, menjadi sumber energi terbarukan warga sekitar TPA, termasuk bagi kegiatan memasak menggunakan kompor induksi. Tercanggih dalam memanfaatkan gas metan TPA dapat juga dilakukan dengan mengkompresinya kedalam tabung bertekanan 200 bar, menjadi pengganti bahan bakar minyak (BBM) kendaraan truk pengangkut sampah. Dengan pengisian ke tabung menggunakan kompresor DMC, Tim Cipta Visi Sinar Kencana (CVSK) telah membuktikan beberapa kendaraan di Bogor dan Malang setelah terinstall converter kit, dijalankan dengan gas metan murni ini. Terdapat harapan bagi masyarakat dari keterlanjuran memiliki TPA dengan teknik open dumping, apalagi setelah menggunakan sanitary landfill, bisa merobah masalah menjadi berkah.
Wacana dan berbagai model penambangan gas metan (CH4) serta pemanfaatan pupuk (kompos), minyak bakar (heavy oil) dan energi listrik (turbin DC) dari gasifikasi sampah TPA sangat menarik untuk terus dikembangkan para pemangku kepentingan (stakeholder) persampahan kota jika mengingat potensi besarnya dalam mensubtitusi BBM bagi pembangkitan energi listrik. Sebagai cadangan energi dengan lokasi tersebar di semua wilayah Indonesia, tanpa jaringan kelistrikan mahal dapat segera dirasakan manfaatnya di seluruh wilayah tanah air. Mungkin itu pula yang membuat banyak pengelola TPA, antara lain dari Unaha Kendari, Manggar Balikpapan, Ganet Tanjung Pinang mengunjungi showroom KencanaOnline.Com di Bandung (*)