PR, Edisi Cetak – Senin, 26 Februari 2007
Kadin Kota Bandung Bentuk BBI
Hasil Kesepakatan Kerja Sama dengan Kadin Batam
Hasil Kesepakatan Kerja Sama dengan Kadin Batam
BATAM, (PR).-Kadin Kota Bandung dan Kadin Kota Batam menyepakati pembuatan Bandung-Batam Incorporated (BBI), sebagai salah satu wadah kerja sama kedua lembaga tersebut. BBI dimaksudkan untuk mendorong pengembangan UKM (usaha kecil menengah) dan IKM (industri kecil menengah) di kedua kota.
“Pada dasarnya BBI merupakan payung untuk berbagai kegiatan perdagangan, pariwisata, investasi, dan promosi untuk UKM serta IKM di kedua kota,” ujar Ketua Kadin Bandung, Deden. Y. Hidayat, usai penandatanganan kesepakatan bersama BBI di Batam, Sabtu (24/2).
Menurut Deden untuk dunia usaha Kota Bandung, BBI memiliki nilai sangat strategis. Terutama dalam hal pembukaan pasar bagi pelaku UKM Bandung, yang saat ini jumlahnya kurang lebih sudah mencapai 20.000. Tingginya populasi UKM tersebut, mengharuskan Bandung terus membuka pasar ke luar.
Selain itu, posisi Batam sebagai salah satu pintu gerbang Indonesia, memungkinkan pengembangan pasar diarahkan ke ekspor. Sehingga berbagai proses orientasi dan reorientasi produk untuk tujuan ekspor, relatif akan lebih mudah dilakukan.
“Dengan adanya BBI ini realisasi kerja sama Kadin Bandung dengan Kadin Johor, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan kadin-kadin lainnya di luar negeri, juga akan relatif akan lebih mudah dilakukan,” katanya.
Menyinggung langkah teknis pelaksanaan BBI, Deden mengatakan Kadin Kota Bandung dua pekan lalu sudah mendirikan Representative Office (RO) di Graha Sulaeman, Batam. Sehingga UKM dan IKM Bandung yang ingin mempromosikan produk atau mengetahui kebutuhan pasar Batam, bisa memanfaatkan RO tersebut.
Menyinggung langkah teknis pelaksanaan BBI, Deden mengatakan Kadin Kota Bandung dua pekan lalu sudah mendirikan Representative Office (RO) di Graha Sulaeman, Batam. Sehingga UKM dan IKM Bandung yang ingin mempromosikan produk atau mengetahui kebutuhan pasar Batam, bisa memanfaatkan RO tersebut.
“Ini merupakan salah satu program kita, untuk membukakan pasar bagi UKM. Jika RO-nya nanti sudah jalan, diharapkan pertengahan tahun, kita akan mencoba membuka pasar ke Kalimantan. Di kota yang karakternya seperti Batam, pasar lokalnya kuat dan bagus untuk ekspor,” katanya.
Sementara Ketua Kadin Kota Batam Nada F. Soraya mengatakan kontrak kerja sama dengan Kadin Bandung tersebut akan berlangsung selama lima tahun. Dalam berbagai kegiatannya nanti, disepakati untuk selalu melibatkan berbagai potensi pengusaha yang ada di kedua daerah.
“Kegiatan bersama pertama yang akan segera dilakukan adalah pelaksanaan Pameran UK se-ASEAN yang akan dilangsungkan di Batam pada bulan Juni mendatang,” katanya.
Dukungan besar
Dukungan besar
Pameran tersebut selain melibatkan pengusaha Kadin Bandung dan Batam, juga memungkinkan adanya partisipasi berbagai partner Kadin Kota Batam maupun Kadin Kota Bandung, baik di ASEAN maupun di negara lainnya. Sehingga diharapkan akan membuka potensi pasar yang lebih luas untuk UKM kedua Kota.
“Karena skala acaranya internasional, kita meminta bantuan pemerintah pusat, dalam hal ini Departemen Koperasi dan UKM, untuk membantu pelaksanaan pameran ini,” katanya.
“Karena skala acaranya internasional, kita meminta bantuan pemerintah pusat, dalam hal ini Departemen Koperasi dan UKM, untuk membantu pelaksanaan pameran ini,” katanya.
Berkaitan dengan upaya pembukaan pasar Kadin Bandung di Batam, Pemprov Kepulauan Riau (Kepri) memberi perhatian yang besar. Mereka menawarkan tempat Star Trade Center (STC), pusat perbelanjaan khusus UKM yang dikelola oleh Pemprov Kepri. Pengusaha Bandung ditawari menempati 25 kios yang disediakan mereka.
“Malah jika nantinya masih kurang, Pemprov Kepri akan menambah berapa pun kios yang kita perlukan,” ujar Wakil Ketua Kadin Kota Bandung, Soeriadi. (A-135)***
_____________________________________________________________________________
Diambil dari aslinya di : http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2007/022007/26/0606.htm