Proses Dekomposisi stabil Pada Komposter Biophoskko |
Rusaknya tanah di hulu (sempadan sungai dan pendangkalan setu danau serta tertutupnya pori tanah akibat makin rusaknya kualitas tanah) oleh aneka keperluan akan sarana prasarana manusia ( pemukiman, jalan, rusaknya pori tanah karena asupan pupuk kimia berpuluh tahun untuk mengejar target produksi pangan) membuat tanah tak mampu lagi memerangkap curah hujan menjadi persediaan, melainkan dilimpaskan semua ke sungai.
Siklus hidrologis terganggu, air tidak terperangkap di water table permukaan tanah hulu akibatnya, air – yang seharusnya sebagai berkah – malahan bisa jadi petaka banjir.
Bahan organik ( yakni material sisa konsumsi manusia atau dikenal sampah organik – yang telah dirobah jd pupuk kompos), diyakini jalan terbaik mengembalikan tingkat kesuburan (C Organik), kegemburan dan porositas tanah. Disamping itu, tanah sehat akan memberikan kembalian kepada manusia berupa hasil tanaman sehat dan menyehatkan.
Upaya memperbaiki kondisi tanah dengan mengembalikan sisa kegiatan manusia seperti ( sisa makanan, limbah pertanian di pasar, limbah rumah tangga termasuk feces manusia, kotoran ternak, dll ) kpd alam melalui perobahan perilaku agar BerSeka Trash Bin- Memilah Sampah Per Jenis, mamanfaatkan Komposter BioPhoskko maupun PLTBM – Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dlm mengolah sampah, dapat dilakukan masyarakat atas sokongan negara.
Berbagai ikhtiar mengurangi keserakahan manusia yang selama ini mengambil dan menguras semua hasil panen tanpa mengembalikan limbahnya, akan memberikan sedikit jaminan agar tanah jadi gembur, subur dan berpori serta dg itu akan meresapkan air dan menghindarkan manusia dari bencana banjir…..
Upaya sebagian orang – yang mau olah sampah jadi pupuk organik kompos, membangun sumur resapan maupun lobang biopori di hulu dan hilir guna memerangkap air diyakini memberi manfaatnya, bukan buat dirinya saja melainkan buat kita – yang duduk diam sekalipun…dalam bentuk, berkurangnya ancaman banjir – yang kini sedang menghadang di berbagai wilayah yang berada di hilir sungai.
Sonson Garsoni, http://www.kencanaonline.com/