Sistem pengukur dan pengendali berdasar kondisi PH dan suhu ini merupakan kelengkapan pada pembangkitan biogas dalam suatu instalasi biodigester maupun pengendali instruksi pada proses pembuatan kompos pada Automatic Rotary Kiln (ARK) 1000 L.
Perubahan temperatur pada digester biogas mengakibatkan perubahan produksi gas metana. Produksi gas metana akan meningkat apabila temperatur semakin meningkat pada kondisi PH netral.
Peranan pH berhubungan dengan media untuk aktivitas mikroorganisme. Bakteri-bakteri anaerob membutuhkan pH optimal antara 6,2 – 7,6, tetapi yang baik adalah 6,6 – 7,5. Pada awalnya media mempunyai pH ± 6 selanjutnya naik sampai 7,5. Tangki pencerna dapat dikatakan stabil apabila larutannya mempunyai pH 7,5 – 8,5. Batas bawah pH adalah 6,2, dibawah pH tersebut larutan sudah toxic, maksudnya bakteri pembentuk biogas tidak aktif. Pengontrolan pH secara alamiah dilakukan oleh ion NH4+ dan HCO3-. Ion-ion ini akan menentukan besarnya pH
Demikian juga suhu udara maupun suhu di dalam tangki pencerna mempunyai andil besar di dalam memproduksi biogas. Suhu udara secara tidak langsung mempengaruhi suhu di dalam tangki pencerna, artinya penurunan suhu udara akan menurunkan suhu di dalam tangki pencerna ( digester reactor). Peranan suhu udara berhubungan dengan proses dekomposisi anaerobik.
Guna mengetahui suhu dan PH larutan slurry dalam digester biogas secara kontiyu, digunakan Pengukur Suhu dan PH Digester serta alat ini sekaligus proceessor yang menggerakkan pompa submersible untuk berfungsi pengaduk (agitator) secara otomatis dan berkala.
pH netral ( 6-8) serta suhu 35- 55 derajat Celcius adalah kondisi optimal bagi bekerjanya konsorsium bakteri pengurai bahan organik ( Aktivator GP1) yang tergolong mesophilic. Pada kondisi dibawah maupun ambang batas suhu dan PH, sistim kontrol akan mengendalikan sistim listrik pada panel kontrol untuk menggerakkan dinamo memutar pengaduk ( ribbon mixer) yang terpasang pada mesin kompos ARK1T.
MENUJU SISTEM INDUSTRI 4.0
Pengolahan sampah, limbah dan biomassa sebagai bagian dari bioindustri pertanian dapat dibangun dengan mengintegrasikan data dari sistem kontrol kepada internet router. Pusat pengendali akan menghimpun data yang dipancarkan melalui jaringan seluler ke suatu Remote Terminal Unit (RTU). Dengan kemajuan instrumentasi pada proses pembangkitan energi biogas dan produksi kompos, instalasi pengolahan sampah, limbah dan biomassa yang tersebar dapat dikendalikan oleh sistim operasi di lokasi RTU (**)
Jika pengelolaan sampah dapat dikendalikan dari jarak jauh karena Industri 4.0 dengan mesin modern, akan ada sumber daya baru bagi pembangkitan listrik dan pupuk organik
If waste management can be controlled remotely because Industry 4.0 with modern machinery, there will be new resources for electricity generation and organic fertilizer