

Menurut banyak peserta pertemuan bisnis, kayu jabon (Anthocephalus cadamba) dianggap lebih bagus daripada kayu lainnya. Tekstur lebih halus, bentuknya silinder lurus, berwarna putih kekuningan dan tidak berserat, batang mudah dikupas, lebih mudah dikeringkan atapun direkatkan dan tidak cacat. Arah serat terpadu, permukaan kayu mengkilap, kayu jabon juga sudah terbukti keawetannya atau daya tahannya. Kayu jabon menarik karena pasar pembelinya luas antara lain sebagai bahan baku industri kayu lapis, industri mebel, pulp, mainan anak-anak, peti buah, alas sepatu, korek api, tripleks, mebel, bahan bangunan non konstruksi. Kayu jabon juga mudah dibuat vinir dengan sudut kupas 920 ketebalan 1,5 mm.

Kiat pemberantasan penyakit karat puru dengan penyemprotan, oleh beberapa kalangan, justru dianggap tidak masuk akal, melawan jamur yang berada tersebar dan pada ketinggian diluar jangkauan larutan garam dan kapur. Namun, beberapa pengalaman petani lain, yang layak dijadikan referensi, guna mencegah dan mengatasi penyakit karat puru tersebut, sejak mulai budidaya, adalah :
1. Lakukan sanitasi kebun dengan cara membuang gulma-gulma liar, memangkas pohon yang sudah tidak bernilai ekonomis sehingga, tidak bersaing dalam perolehan hara maupun cahaya matahari. Diketahui, cahaya matahari dengan intensitas tinggi, penting dalam “mematikan” jamur. Guna memperoleh intensitas matahari juga, perhatikan jarak tanam jangan terlalu rapat atau lakukan pemangkasan dahan ranting yang tidak perlu.
2. Pada saat pembuatan lubang tanam, umumnya berukuran (60x60x60) cm, beri pupuk kandungan lengkap (NPK, Magnecium, Ca dan belerang (sulfur), pada komposisi secara berimbang bagi keperluan genetis tanaman kayu. Pada lobang dapat ditambah pupuk kandang atau kompos sekitar 10-20 kg dan semprot dengan mikroorganisme penyubur tanah, seperti aktivator bakteri (Green Phoskko compost aktivator). Kemudian, diamkan sekitar 1 bulan, sehingga pupuk siap diserap akar sengon nantinya. Tanaman sengon dengan cukup nutrisi/ hara akan tumbuh sehat dan relatif tahan terhadap penyakit.
3. Tanam bibit sengon, yang sehat, pada lubang tersebut kemudian timbun dengan tanah. Waktu tanam yang baik, di kala masih banyak hujan. Ada baiknya, sebelum ditanam, bibit disemprot dulu dengan fungisida sistemik untuk pencegahan penyakit.
Rekomendasi diatas kini banyak dilakukan para petani sengon di Ciamis, Tasikmalaya, Cilacap, Boyolali dan banyak daerah pertanaman sengon lainnya dengan hasil menggembirakan. Tanaman, dengan masukan hara lengkap (Nitrogen, Posfor, Kalium, Magnecium, Calcium, Sulfur) dan unsur mikro ( Fe, Zn, Mn, B, Bo, Cl), akan memiliki vigor yang kuat dan berkemampuan menangkal penyakit. Terlebih bentuk tablet, dengan dibenamkan pada 15 hingga 20 cm, ditepi tajuk (canopy), sangat cocok bagi lokasi tanam bagi tanaman kayu, yang umumnya berada di lahan miring. Penguapan dan pencucian oleh air permukaan terhindarkan, unsur hara dalam pupuk dapat diserap sepenuhnya oleh mulut akar tanaman.
Demikian juga halnya sanitasi kebun. Kerimbunan daun tanaman kayu, di habitat lembab, memungkinkan berbiaknya mikroba patogen. Kewaspadaan dalam aplikasi pupuk kandang dan kompos, yang matang dan bebas dari kandungan mikroba patogen, sangat penting. Upaya penangkalan perkembangan jamur juga dilakukan dengan penyiraman mikroba sahabat manusia (saprofit) seperti aktivator kompos. Sanitasi kebun dan kandungan hara lengkap dari pupuk, diharapkan mampu hindarkan resiko penyakit tanaman kayu yang sangat merugikan.

Jenis | Pembibitan | Tanaman belum | Tanaman |
Tanaman | Menghasilkan | Menghasilkan | |
( per tablet @ 10 gram) | ( per tablet @ 10 gram) | ||
Teh | 1 | 2 – 4 | 2 – 4 |
Tanaman HTI | 1 – 2 | 2 – 9 | 10 – 14 |
Kakao | 4 – 6 | 6 – 12 | 15 – 30 |
Tebu | 4 – 6 | 1 tablet/30 cm | |
Nanas | 2 – 4 | 6 – 12 | 10 – 25 |
Apel | 2 – 4 | 6 – 12 | 10 – 25 |
Pisang | 4 – 6 | 6 – 10 | 10 – 14 |
Rosella | 2 – 3 | 4 – 6 | 6 – 8 |
Kopi | 4 – 6 | 6 – 12 | 20 – 26 |
Mangga | 2 – 4 | 10 – 12 | 20 – 50 |
Alpokat | 2 – 4 | 10 – 10 | 20 – 50 |
Salak | 2 – 4 | 6 – 12 | 15 – 30 |
Anggur | 3 – 5 | 6 – 12 | 12 – 16 |
Jeruk | 4 – 6 | 6 – 12 | 20 – 50 |
Panili | 4 – 6 | 6 – 12 | 20 – 30 |
Pala | 4 – 6 | 6 – 12 | 20 – 30 |
Pepaya | 4 – 6 | 6 – 12 | 20 – 30 |
Rambutan | 4 – 6 | 6 – 12 | 20 – 70 |
Lada | 4 – 6 | 6 – 12 | 20 – 30 |
Durian | 2 – 4 | 10 – 15 | 20 – 50 |
Jambu | 2 – 6 | 6 – 12 | 20 – 50 |