Sanitasi Tinja MCK Komunal Hasilkan Energi Listrik dan Bahan Bakar Gas (BBG)

Pembuangan air limbah, termasuk feces/ tinja (MCK) tanpa melalui proses pengolahan akan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan, khususnya pada sumber-sumber air baku untuk minum, baik air permukaan maupun air tanah. Pengelolaan limbah memerlukan prasarana dan sarana penyaluran dan pengolahan, salah satunya instalasi digester biogas.

Pembangunan digester Biogas, Bio Elektrik dan Pupuk yang ditujukan sebagai pengganti septic tank, antara lain dilakukan oleh kelompok masyarakat (KSM) atas sokongan Sanimas Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU. Bisa dilihat di desa Kadubeureum Pabuaran Serang atau di pesantren di Tasikmalaya. Sangat menarik, penanganan limbah manusia dengan reaktor biogas, tidak menggunakan septic tank pada umumnya MCK, justru dihasilkan 2 komoditi sekaligus, biogas dan pupuk.

Dilihat dari kepentingan sanitasi lingkungan, fermentasi atas limbah dalam digester kedap udara diketahui berperanan penting guna menurunkan COD/BOD (parameter mutu air air limbah) dengan nyata serta, sekaligus, menurunkan bakteri phatogenic Salmonella dan E’Colli. Proses anaerobic dalam digester Biogas, dengan asupan bacteri Lactobacillus sp ( seperti terdapat dalam aktivator methan GP7) lebih cepat membelah tubuhnya dan dengan cepat menghancurkan tinja. Selain itu, Lactobacillus sp juga mengeluarkan aroma Asam Lactat yang menutupi bau amoniak tinja dan timbulan bacteri pathogenic, E’Coli.

Biogas ( metana CH4) hasil fermentasi anaerobik di MCK ++ KSM Sanimas 2012 Kadubeureum ini kemudian dimurnikan dengan methane purifier 12135, menghasilkan komposisi metan (CH4) tinggi > 70%. Dengan kualitas seperti itu, biogas dijadikan bahan bakar bagi kompor masak memasak di dapur secara stabil dan juga dijadikan bahan bakar generator listrik menjadi suatu PLTBM – Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa.

Perolehan hasil listrik dari biogas murni ( kandungan CH4> 70 %) dari tinja 100 orang akan dihasilkan 35 sd 75 kg/ hari. Volume tinja dari MCK 100 orang itu akan mengeluarkan 5 sd 6 m3 biogas atau cukup digunakan masyarakat menggerakkan genset 1000 watt secara terus menerus selama 4 hingga 5 jam atau, setara, dengan 5 KWH (kilo watt hour). Ketika digunakan pada kompor, biogas murni sebanyak itu bisa menyalakan kompor lebih dari 7 jam atau setara dengan kalor 3 kg LPG.

Lumpur (slurry) yang keluar dari output digester pun, adalah komoditi yang bermanfaat bagi masyarakat, memenuhi persyaratan digunakan sebagai pupuk. Ketika digunakan di perairan, akan menghidupkan jasad renik dan plankton, sebagai pakan alami terbaik bagi ikan. Demikian juga pupuk organik sangat baik digunakan guna memupuk tanaman hias, bungan dan tanaman kayu.

Pendek kata, program perbaikan sanitasi tinja di MCK komunal bisa memberikan manfaat ekonomi dengan dihasilkannya energi listrik dan bahan bakar gas (BBG) bagi masyarakat (*)

Referensi http://www.kencanaonline.com/

One thought on “Sanitasi Tinja MCK Komunal Hasilkan Energi Listrik dan Bahan Bakar Gas (BBG)

Comments are closed.