BATAM (BP)Tiga orang pencinta tanaman hias (adenimum) tampak serius menjelaskan tanaman tersebut pada pengunjung stan pameran di alun-alun Engku Putri. Para pengunjung tampak tertarik dengan tanaman adenium yang bokolnya menyerupai berbagai bentuk hewan dan tokoh kartun seperti teletabis.
“Mama, ada buaya,” ujar seorang pengunjung anak-anak melihat salah satu koleksi tanaman adenium. Bentuk buaya, salah satu koleksi tanaman adenium yang tampak mencuri perhatian para pengunjung. Selain buaya juga ada iguana laut, kerbau, naga, gajah, ular, gorila, dan berbagai bentuk unik dan menarik lainnya.
Berbagai kreasi tanaman adenium yang menyerupai mahkluk ini, hasil dari anggota komunitas adenium. Selama pamaran berlangsung, komunitas ini sengaja mengambil bagian untuk memamerkan berbagai koleksi tanaman adenium yang mereka miliki.
Tentunya tidak menututup kemungkinan dijual bagi yang tertarik dengan hasil karya tersebut. “Karena kreasi ini masih baru di Batam, tujuan utamanya lebih untuk mengenalkan pada masyarakat Batam saja,” ujar Chandra.
Jika selama ini berbagai kreasi bongsai keberadaanya sudah banyak dikenal, diakui Chandra, sejauh ini belum banyak yang tahu adenium juga memiliki daya tarik dari kreasi bonggol dan juga bentuk cabang yang dibentuk menarik. “Kalau ibu-ibu suka dengan bunganya yang cantik, bapak-bapak justru tertarik dengan bonggolnya” ungkap Chandra.
Karena bonggol adenium yang besar dan unik, berbagai kreasi menarik bisa dihasilkan. Tak ayal, tanaman adenium yang biasanya bisa didapat dengan harga puluhan ribu rupiah, jika sudah menyerupai bentuk unik nilainya bisa naik jadi jutaan rupiah. Seperti adenium berbentuk buaya hasil karya Ewa, salah seorang angota komunitas adenium. “Ini saya lepas Rp 5 juta, karena bentuknya siap diikutkan kontes” ujarnya.
Diakuinya, ide membentuk adenium menyerupai buaya yang merupakan salah satu koleksinya, diakuinya hasil kumpul-kumpul dengan rekan-rekan pencinta adenium lainnya. “Mau dijadikan apa, disesuaikan dengan bentuk bonggolnya, kira-kira bisa mengarah menyerupai apa,” papar Ewa.
Untuk proses pembentukan diungkapkannya memang perlu proses dan teknik tersendiri. Pembentukan bisa dilakukan ketika bonggol mulai tampak berkembang. (dew)