Teknik Menentukan Dosis Pupuk Anorganik

–>
Pupuk adalah zat yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara, yang umumnya tidak cukup jika hanya mengandalkan pada ketersediaannya dalam tanah. Bagi tanaman semusim, seperti aneka sayuran dan  tanaman pangan, dengan masa pertumbuhan hingga hasilnya dipetik memerlukan masa yang singkat, umumnya lebih singkat dari 6 bulan, penyediaan hara yang diperlukan tanaman dapat dipenuhi oleh hanya  jenis pupuk organik maupun kompos. 

Namun, lain halnya dengan tanaman semusim, pada kelompok tanaman tahunan atau tanaman industri, seperti berbagai buah dan komoditi perkebunan, akan memerlukan hara dalam jumlah yang jauh lebih tinggi, tentu saja tidak cukup jika hanya mengandalkan pada kandungan dalam pupuk organik pada dosis setara pupuk anorganik (sintetis). 

Walaupun pupuk organik mengandung senyawa lain maupun hormon, berbeda dengan pupuk anorganik (kimia atau buatan) namun, rasio kandungan zat hara terhadap pembawa (carier) umumnya kecil. Nutrisi terkandung, misalnya NPK, dalam pupuk organik, hanya 0 sampai 5 % saja. Bandingkan dengan NPK pada pupuk buatan ( sintetis) bisa mencapai 50 %, bahkan pada proses produksi pupuk berteknologi tinggi, seperti TSP misalnya, bisa memiliki kandungan nutrisi hingga 60 %. 

Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan akan jenis maupun takarannya bagi setiap tumbuhan, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan.  Karena terlalu sedikit atau terlalu banyak jenis serta takarannya, dapat menurunkan vigor dan produktivitasnya, bahkan kelebihan hara jenis tertentu bisa membahayakan tumbuhan dan menyebabkan kematian. Tanaman sebagai makhluk hidup, sesuai dengan sifat genetiknya masing-masing, dengan analisa jaringan dan daun, dapat diketahui kemampuannya dalam mengangkut hara dari tanah. 

 Dilain pihak, guna mengetahui keberadaan hara terkandung dalam tanah – tempat tumbuhnya tanaman, dapat diuji dengan analisa kesuburan lahan. Dari kedua hasil uji, status kesuburan dan kemampuan tanaman dalam mengangkut hara, kemudian, dapat ditentukan dosis pupuk paling tepat dan sesuai dengan sifat genetik, target produksi dan tujuan budidaya yang ditetapkan dalam suatu usaha tani. 

Pengelolaan produksi pertanian melalui pemberian dosis hemat dan bijaksana, atau menerapkan teknologi pemupukan berimbang, disebut sebagai pemupukan berdasar spesifik lokalita. 

Dengan keberadaan laboratorium independen, fasilitas Balai Penelitian Tanaman dan fasilitas laboratorium di universitas maupun alat uji kandungan tanah yang dapat dibawa ke lapangan atau kebun (portable), menerapkan teknik pemupukan berimbang, menentukan dosis pupuk anorganik (sintetis) secara tepat bagi tanaman yang diusahakannya, kini dapat dilakukan oleh semua pekebun, pengusaha agribisnis dan petani pada umumnya.

Jenis Tanaman Fase/Umur Ukuran dan  Dosis/pohon Dosis (Kg/ha./th).

Gr Jumlah tablet
Kelapa Sawit 1-6 bulan 3 6 2,5

(Pre nursery)
7-10 bulan 10 7 9,8
(main nursery)
1 tahun 10 50  –   70 70 – 98
2 – 3 tahun 10 80  –  100 112 – 140
4 – 8 tahun 10 120 – 140 168 – 196
9 – 13 tahun 10 180 – 200 252 – 280
14 – 20 tahun 10 160 – 180 224 – 252
>  20 tahun 10 100 – 120 140 – 168
Cengkeh 1 – 2 tahun 10 3  –    6 3,6 – 7,2
2 – 3 tahun 10 6  –   20 7,2 – 24
4 – 6 tahun 10 20 –  60 24  – 60
>  6 tahun 10 60 – 200 60 – 120
Karet Persemaian 10 3 4,5
di polybag 10 3 15
1 – 2 tahun 10 10 – 12 50 –  60
2 – 3 tahun 10 12 – 14 60 –  70
4 – 6 tahun 10 16 – 20 80 – 100
>  6 tahun 10 12 – 14 60 – 70

Jenis Pembibitan Tanaman belum Tanaman
Tanaman Menghasilkan Menghasilkan
 ( per tablet @ 10 gram) ( per tablet @ 10 gram)
Teh 1 2 – 4 2 – 4
Tanaman HTI 1 – 2 2 – 9 10 – 14
Kakao 4 – 6 6 – 12 15 – 30
Tebu 4 – 6 1 tablet/30 cm
Nanas 2 – 4 6 – 12 10 – 25
Apel 2 – 4 6 – 12 10 – 25
Pisang 4 – 6 6 – 10 10 – 14
Rosella 2 – 3 4 – 6 6 – 8
Kopi 4 – 6 6 – 12 20 – 26
Mangga 2 – 4 10 – 12 20 – 50
Alpokat 2 – 4 10 – 10 20 – 50
Salak 2 – 4 6 – 12 15 – 30
Anggur 3 – 5 6 – 12 12 – 16
Jeruk 4 – 6 6 – 12 20 – 50
Panili 4 – 6 6 – 12 20 – 30
Pala 4 – 6 6 – 12 20 – 30
Pepaya 4 – 6 6 – 12 20 – 30
Rambutan 4 – 6 6 – 12 20 – 70
Lada 4 – 6 6 – 12 20 – 30
Durian 2 – 4 10 – 15 20 – 50
Jambu 2 – 6 6 – 12 20 – 50