Teknologi Komposter Gairahkan Usaha Kompos ?

Bisnis
Pemerintah Perlu Beri Insentif Pupuk Kompos
Penulis: Sugeng

BANDUNG–MIOL: Pemerintah diminta memberi insentif bagi UKM produsen pupuk kompos, guna menggairahkan produksi dan pasar kompos dalam negeri. Insentif perlu diberikan, karena pasar kompos masih sangat rendah.
“Dengan insentif, UKM produsen kompos akan bergairah. Kondisi sekalipun pasar kompos ada, tapi sangat kecil, karena penyerapannya yang sangat terbatas,” papar Ketua Asosiasi Produsen Pupuk Usaha Kecil Menengah Indonesia (PPUKMI), Sonson Garsoni, Selasa (11/7).
Di Indonesia setiap kg pupuk kompos harganya hanya Rp1.000, di Malaysia sudah mencapai Rp10 ribu/kg. Pemerintah di negara jiran memberi insentif, sehingga harga kompos bisa tinggi.
Menurut Sonson, pupuk kompos bisa menjadi solusi mengatasi sampah, karena kompos dari sampah yang diolah. Dengan pemberian insentif, masyarakat akan bergairah untuk mengolah sampah menjadi kompos.
“Tapi, saat ini gairah itu kurang, karena pasar yang minim dan harga yang rendah. Malaysia berhasil mengatasi persoalan sampahnya, karena gairah membuat kompos sangat tinggi di masyarakat,” tandasnya.
Menurut Sonson, untuk mengembangkan produksi pupuk kompos, Malaysia mengimpor alat pengolahan dan bahan baku mikro organisme dan mineral dari UKM di Bandung.
Nilai setiap kontainer bahan baku yang dikirim setiap bulan mencapai Rp55 juta. (SG/OL-02).

One thought on “Teknologi Komposter Gairahkan Usaha Kompos ?

Comments are closed.