Berikut ini adalah hal-hal yang wajib diperhatikan dalam cara hidup BerSeka. Hidup senang dengan bersih, sehat dan kampanyekan kebersihan (berseka) adalah dengan mengelola tempat sampah rumah tangga atau tempat pembuangan sampah rumah, sebagaimana disarankan standar kesehatan :
1. Pisahkan sampah kering hasil indutsri atau non organik ( undegradable material) dengan sampah basah alami atau organik (degradable material) dalam wadah plastik. Maksud pemisahan ini karena sampah organik akan membusuk dalam waktu kurang dari 24 jam (tanpa aerasi yang baik) sehingga jika tergabung dengan sampah an-organik akan menjadikan semua bahan tercemari dan sulit guna di daur ulang sendiri maupun oleh pihak lain.
5. Tempat sampah harus aman dari segala gangguan namun mudah dijangkau untuk kepentingan upaya menjaga kebersihan maupun upaya daur ulang sampah melalui pengomposan.
Terbatasnya informasi dan pemahaman masyarakat akan perbedaan sampah organik ( berasal dari makhluk hidup) dan limbah hasil industri (anorganik), tempat sampah yang benar harus disertai dengan keterangan daftar nama dan gambar yang memudahkan semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak belajar membedakan kedua jenis sampah tersebut. Persepsi masyarakat juga harus dirobah, sampah bau karena tanpa oksigen ( anaerobik), lebih 20 jam akan timbulkan bau. Dengan menutup rapat, pada tempat sampah di tempat umum maupun kantong plastik, sebenarnya itulah pangkal masalah bau yang ditimbulkan sampah organik. Mikroba patogen beraksi pada kondisi sampah berada tanpa oksigen. Jadi bukan karena bau maka ditutup, tapi justru karena tertutup rapat, terjadi reaksi anaerobik, keluarlah gas polutan ( methan dan hidrogrn sulfida) yang disebut sebagai bau busuk. Tempat sampah, khususnya bagi kelompok jenis organik, yang benar adalah memiliki aerasi bagi masuknya oksigen.
Tempat Sampah Terpilah BerSeka ini menyajikan semua kepentingan standar kesehatan diatas sehingga layak dimilki semua keluarga di kota yang mendambakan kehidupan berseka. Cara hidup berseka adalah upaya partisipasi dari lingkungan terkecil penghasil sampah, yakni keluarga. Cara hidup berseka, adalah kegiatan awal keluarga dalam ikut mengatasi sanitasi lingkungan yang makin memburuk di perkotaan sebagai akibat pemeliharaan kota maupun curah hujan ekstrim. membantu drainase dan pengelolaan sampah kota adalah dengan mengurai masalah sampah di perkotaan melalui upaya pemanfaatan kembali ( reuse), mengurangi timbulnya ( reduse) dan memanfaatkannya menjadi bentuk baru (recycle), dan ketiga upaya itu dimulai dengan membuang sampah secara terpisah berdasar jenisnya..
Berapa Banyak Alat dan Berapa Nilai Alat Instalasi Pengelolaan Sampah ?
Kapasitas 1 Unit Tempat Sampah Terpilah (TST) ini adalah 5 liter, atau setara dengan kebutuhan suatu rumah tangga kecil ( 5 jiwa)/ hari. Rata-rata keluaran sampah di Indonesia 2,6 liter/jiwa/hari dibagi menjadi 2 ( dua) jenis sampah ( organik dan an-organik) sehingga dikurangi sampah terbuang diluar rumah dapat di kalkulasi sampah organik terbuang 5 jiwa di rumah adalah 5 liter.