Potensi Biomassa Hasilkan Listrik, Bahan Bakar Kompor, dan Pupuk Organik
SOREANG, (PRLM).- Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan biomassa terbesar di dunia. Namun demikian, potensi yang besar tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat maupun pemerintah. Padahal, dengan pengolahan yang tepat, biomassa dapat menghasilkan tiga hal sekaligus yaitu energi listrik, bahan bakar untuk kompor, dan selanjutnya pupuk organik.
Demikian disampaikan Direktur PT Cipta Visi Sinar Kencana, Sonson Garsoni kepada “PRLM” di Jln. Raya Banjaran, Kab. Bandung, Senin (31/12/12). Ia mengatakan, biomassa atau energi matahari yang tersimpan pada material biologis (seluruh tumbuhan dan hewan pemakan tumbuhan) merupakan sumber energi terbarukan yang terdapat di seluruh wilayah Indonesia.
Pada setiap bagian material biologis yang hidup atau baru saja mati (masih segar), kandungan energi matahari tersebut dapat dibangkitkan kembali dan diubah menjadi biomethan (biogas murni). “Nah, biomethan inilah yang selanjutnya dapat digunakan menjadi bahan bakar bagi genset sehingga menghasilkan listrik. Selain itu, biomethan juga bisa digunakan sebagai bahan bakar kompor gas dan limbah yang dihasilkan dari proses pembangkitan biomassa pada material biologis bisa berupa pupuk organik cair,” kata Sonson menjelaskan.
Sementara itu, alat yang dapat digunakan untuk mengolah material biologis hingga bisa membangkitkan biomassa dan menghasilkan biomethan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM). Menurut Sonson, dengan menggunakan instalasi mini PLTBM, 150 kg biomassa bisa menghasilkan 6 m3 biomethan dan 300 liter pupuk organik cair (POC) per hari.
PLTBM menjadi minat tersendiri bagi sejumlah kalangan untuk memanfaatkan potensi biomassa yang mereka miliki. Komisaris PT Pasir Tengah, Iwang Sambas mengaku siap memasok 400 ribu kg kotoran sapi miliknya. “Setiap hari kami bisa menghasilkan sekitar 400 ribu kg kotoran sapi. Artinya, per hari bisa dihasilkan listrik sekitar 16 ribu KWH,” katanya.
Dirut PT. Apelindo, Heri Zein juga mengaku tertarik untuk memasok biomassa agar dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi. “Selama dua tahun terakhir ini kami sudah biasa memasok sebanyak 2 ribu ton limbah padat setiap bulan ke daerah Kalimantan. Selain itu, untuk Tahun 2013 kami juga telah dikontrak untuk mengirimkan 15 ribu ton limbah padat dan 1 juta liter limbah cair pada setiap bulan ke daerah Karawang dan Bandung,” katanya.