4 thoughts on “Kompos Hasil CSR Bagi Perbaikan Tanah Bauksit Batam”
Comments are closed.
Dalam kaitan ikut memperbaiki kondisi lingkungan dan pertanian di Batam tersebut, program CSR (Corporate Social Responsibility) suatu perusahaan PMA Amerika, Mc Dermott Indonesia di Batam, sejak tahun 2008 memulai model pengolahan sampah kota menjadi kompos dan pupuk organik cair. Dengan mempercayakan kepada Karang Taruna di Tanjung Sengkuang Batam, hingga tahun 2010 ini berlangsung dengan sukses malahan, bahkan, bertambah lokasi di wilayah lain, yakni Batubesar. Diketahui, kota Batam memiliki potensi pasar kompos untuk pasar lokal dan ekspor ke Malaysia, dengan harga kompos yang relatif lebih mahal dibanding di Jawa. Kondisi itu memberi insentif tambahan bagi berkembangnya olah sampah organik di Batam menjadi kompos.
Menggunakan teknologi Biophoskko, biaya per 1 ton atau 3 m3 sampah sekitar Rp 250 rb, dihasilkan 400 kg kompos dan 20 botol pupuk organik cair @ 500 ml per hari di setiap Instalasi 5 unit rotary kiln pada Instalasi Produksi Kompos Kota ( IPKK). Dengan harga di Batam Rp 3000/kg dan pupuk cair Rp 40.000/ botol, akan bernilai di kisaran Rp 2.000.000,-/ batch produksi/hari. Hasil proses dekomposisi tersebut menghasilkan kompos dengan kandungan berbagai macam senyawa organik yang kaya nutrisi dan energi pendukung kesuburan tanah sekaligus mendukung siklus kehidupan secara keseluruhan termasuk kehidupan mikroba.Comments are closed.
Kompos bisa dipakai apa lagi selain dijadikan pupuk bagi tanaman ? ada gak fungsi lain, soalnya klu hanya kompos, persaingannya banyak juga ya !!!
kompos bisa di ekspor juga ya
Kompos bisa digunakan pada berbagai pemanfaatan, selain dijadikan pupuk hayati yakni penambahan inokulan, bisa dijadikan media tumbuh tanaman ( bibit, misalnya HTI), dibuat media tumbuh jamur kompos, dan dibuat bahan pencampuran dalam pembuatan lapisan top soil pada reklamasi lahan tambang
Bagi negara dengan kesuburan tanah ( kandungan C Organik rendah) memerlukan kompos. Jepang, Malaysia diketahui mengimpor kompos dalam jumlah besar setiap tahunnya. Karenanya, Indonesia bisa ekspor kompos